Sejak IPO Harga Saham Dayaindo Turun 50 Persen
- Tokoh Indonesia
VIVAnews - Sudiro Andi Wiguno, direktur utama PT Dayaindo Resources International Tbk (KARK) ditemukan meninggal di kamar rumahnya, kawasan Menteng Residence, Pondok Ranji, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu 23 Januari 2013.
Kini, kepolisian sedang menyelidiki kasus kematiannya. Kisah lengkapnya, silakan buka .
Sudiro telah berhasil membawa PT Karka Yasa Profilia Tbk --sebelum berganti nama menjadi Dayaindo Resources International-- untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 20 Juli 2001. Harga perdana saham pada saat initial public offering (IPO) adalah Rp100 per unit.
Namun, harga saham yang awalnya ditawarkan Rp100 per unit itu, kini tidak bergerak sama sekali atau stagnan di level Rp50. Jika dibandingkan saat IPO, harga sahamnya sudah turun 50 persen.
Berdasarkan data yang diriset dari Bursa Efek Indonesia, saham dengan kode KARK itu bercokol cukup lama di level Rp50, yakni sejak awal November 2010.
Sementara itu, secara resmi, saham terkena suspensi atau penghentian sementara perdagangan pada harga Rp50 mulai 19 November 2011. Hingga saat ini, saham di sektor pertambangan itu masih disuspen di level Rp50 per unit.
Dalam tiga tahun terakhir, saham perusahaan yang sebelumnya bergerak di bidang properti, real estate, dan konstruksi bangunan itu sempat menembus level tertinggi Rp115 per unit pada 7 Januari 2010. Sementara itu, harga terendah di posisi Rp50 per saham.
Harga saham terakhir perseroan yang berada di atas level Rp50, tercatat pada 11 November 2010. Saat itu, harga KARK ditutup turun 1,88 persen ke level Rp52 dari pembukaan di posisi Rp54. (art)