Ini Kereta Api Bandara Pertama di Indonesia
Kamis, 31 Januari 2013 - 14:44 WIB
Sumber :
- Antara/ Septianda Perdana
VIVAnews - Kereta api bandara atau
airport railink services
(ARS) direncanakan beroperasi di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara mulai Maret 2013. Kereta bandara ini yang pertama kali ada di Indonesia.
Pengoperasian KA Bandara Kualanamu ini sejalan dengan rencana operasi Bandara Internasional Kuala Namu (KNIA). Sarana KA Bandara (ARS) ini memiliki interior yang nyaman dan berpendingin udara, rak bagasi penumpang, toilet, reclining seat serta bebas rokok.
Sesuai kapasitas lintas, PT Railink akan mengoperasikan sebanyak 26 kali perjalanan KA sehari oleh 16 (enam belas) unit kereta diesel terdiri dari 4 set kereta dengan jumlah kapasitas per unit sebanyak 172 (seratus tujuh puluh dua) penumpang. Waktu tempuh diperkirakan selama 30 (tiga puluh) menit sekali perjalanan dengan selang interval selama 1 (satu) jam.
Pengadaan 16 unit KRT tersebut dibeli dengan dana eksternal dan akan beroperasi mulai bulan Oktober 2013. Sementara ini untuk tahap awal dari Maret sampai dengan Oktober 2013, PT Railink menggunakan kereta dari milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan Kementerian Perhubungan.
Munculnya KA Bandara Kuala Namu ini dibarengi pembangunan dua buah stasiun khusus KA Bandara yaitu Stasiun KA Bandara Medan (City Railink Station/CRT) dan Stasiun KA Bandara Kuala Namu (Airport Railink Station/ART). Stasiun yang memiliki berbagai fasilitas untuk kenyamanan penumpang dilengkapi juga dengan sistem tiket dan pembayaran maupun pintu keluar/ masuk (gate system modern) serta layanan profesional dari customer service yang akan melayani penumpang di Stasiun KA Bandara (Customer Service On Station) maupun di dalam Kereta Api Bandara (Customer Service On Train).
“Sarana KA Bandara Kuala Namu ini akan menjadi ikon baru bagi Kota Medan," ujar Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Ignasius Jonan. "Kami bangga dapat menghadirkan sebuah fasilitas terbaru dan yang pertama di Indonesia, semoga dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat Sumatera Utara. Mohon doa restu dan dukungan seluruh pihak terutama masyarakat Sumatera Utara untuk kelancaran dan kesuksesan rencana operasional KA Bandara Kuala Namu ini.”
KA Bandara ini melewati jalur dari Stasiun Medan – Aras Kabu – Kuala Namu. Jalur yang dilalui sebagian merupakan jalur yang sudah ada yaitu dari Stasiun Medan sampai dengan Stasiun Aras Kabu dan sisanya dari Aras Kabu ke Bandara Kualanamu adalah jalur baru. Persiapan dari sisi operasi adalah telah selesainya pembangunan prasarana berupa jalur/track sejauh 28 kilometer. Jalur kereta api tersebut diremajakan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dan Satker Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub.
Angkut 4.000 Orang
KA Bandara beroperasi mulai pukul 04.30 pagi berangkat dari Stasiun KA Bandara Medan sampai dengan 20.30 WIB berangkat dari Stasiun KA Bandara Kuala Namu. “Dengan kapasitas 172 penumpang per set kereta dan dua puluh enam kali perjalanan, KA Bandara Kuala Namu dapat mengangkut sekitar antara 3.000 sampai dengan 4.000 orang penumpang per hari atau 1 juta sampai dengan 1,3 juta orang penumpang per tahun,” kata Husein Nurroni, Direktur Teknik dan Operasi PT. Railink.
Melengkapi layanan KA Bandara, PT. Railink menyediakan fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan layanan perjalanan KA Bandara dan layanan beberapa Maskapai penerbangan seperti counter e-ticketing maupun counter pemesanan tiket Airlines, layanan informasi, ruang tunggu, toilet, musholla, coffee corner, retail shop dan transit hotel sekelas bintang tiga bagi yang memerlukan.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, maka tarif yang akan diberlakukan adalah sebesar Rp80.000,- (delapan puluh ribu rupiah) sekali jalan. Tarif ini telah dihitung sesuai peraturan yang berlaku yaitu Peraturan Menteri Perhubungan RI No. 28 Tahun 2012, seperti perhitungan biaya operasi, biaya modal, dan biaya perawatan maupun margin serta komponen lainnya yang diperkenankan. PT. Railink juga telah mengadakan studi kelayakan/ feasibility study dan survei pasar di daerah Medan dan sekitarnya untuk mengukur potensi pasar, kemampuan pasar hingga pilihan moda transportasi masyarakat.
PT Railink adalah perusahaan patungan antara dua BUMN transportasi besar di Indonesia yaitu PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan PT Angkasa Pura 2. PT Railink dibentuk dengan bidang usaha utama yaitu Angkutan Kereta Api Bandara dan pengusahaan stasiun-stasiun yang terletak di antara Kota - Bandara di wilayah seluruh Indonesia.
Saat ini Proyek KA Bandara yang sedang disiapkan oleh Railink adalah KA Bandara Kuala Namu Medan (KNIA) yang akan beroperasi di bulan Maret 2013 dan KA Bandara Soekarna Hatta di Jakarta yang direncanakan beroperasi pada tahun 2014. Selanjutnya PT Railink akan terlibat dalam pengembangan Bandara di seluruh Indonesia yang menggunakan moda transportasi Kereta Api. (eh)
Baca Juga :
Sesuai kapasitas lintas, PT Railink akan mengoperasikan sebanyak 26 kali perjalanan KA sehari oleh 16 (enam belas) unit kereta diesel terdiri dari 4 set kereta dengan jumlah kapasitas per unit sebanyak 172 (seratus tujuh puluh dua) penumpang. Waktu tempuh diperkirakan selama 30 (tiga puluh) menit sekali perjalanan dengan selang interval selama 1 (satu) jam.
Pengadaan 16 unit KRT tersebut dibeli dengan dana eksternal dan akan beroperasi mulai bulan Oktober 2013. Sementara ini untuk tahap awal dari Maret sampai dengan Oktober 2013, PT Railink menggunakan kereta dari milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan Kementerian Perhubungan.
Munculnya KA Bandara Kuala Namu ini dibarengi pembangunan dua buah stasiun khusus KA Bandara yaitu Stasiun KA Bandara Medan (City Railink Station/CRT) dan Stasiun KA Bandara Kuala Namu (Airport Railink Station/ART). Stasiun yang memiliki berbagai fasilitas untuk kenyamanan penumpang dilengkapi juga dengan sistem tiket dan pembayaran maupun pintu keluar/ masuk (gate system modern) serta layanan profesional dari customer service yang akan melayani penumpang di Stasiun KA Bandara (Customer Service On Station) maupun di dalam Kereta Api Bandara (Customer Service On Train).
“Sarana KA Bandara Kuala Namu ini akan menjadi ikon baru bagi Kota Medan," ujar Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Ignasius Jonan. "Kami bangga dapat menghadirkan sebuah fasilitas terbaru dan yang pertama di Indonesia, semoga dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat Sumatera Utara. Mohon doa restu dan dukungan seluruh pihak terutama masyarakat Sumatera Utara untuk kelancaran dan kesuksesan rencana operasional KA Bandara Kuala Namu ini.”
KA Bandara ini melewati jalur dari Stasiun Medan – Aras Kabu – Kuala Namu. Jalur yang dilalui sebagian merupakan jalur yang sudah ada yaitu dari Stasiun Medan sampai dengan Stasiun Aras Kabu dan sisanya dari Aras Kabu ke Bandara Kualanamu adalah jalur baru. Persiapan dari sisi operasi adalah telah selesainya pembangunan prasarana berupa jalur/track sejauh 28 kilometer. Jalur kereta api tersebut diremajakan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dan Satker Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub.
Angkut 4.000 Orang
KA Bandara beroperasi mulai pukul 04.30 pagi berangkat dari Stasiun KA Bandara Medan sampai dengan 20.30 WIB berangkat dari Stasiun KA Bandara Kuala Namu. “Dengan kapasitas 172 penumpang per set kereta dan dua puluh enam kali perjalanan, KA Bandara Kuala Namu dapat mengangkut sekitar antara 3.000 sampai dengan 4.000 orang penumpang per hari atau 1 juta sampai dengan 1,3 juta orang penumpang per tahun,” kata Husein Nurroni, Direktur Teknik dan Operasi PT. Railink.
Melengkapi layanan KA Bandara, PT. Railink menyediakan fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan layanan perjalanan KA Bandara dan layanan beberapa Maskapai penerbangan seperti counter e-ticketing maupun counter pemesanan tiket Airlines, layanan informasi, ruang tunggu, toilet, musholla, coffee corner, retail shop dan transit hotel sekelas bintang tiga bagi yang memerlukan.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, maka tarif yang akan diberlakukan adalah sebesar Rp80.000,- (delapan puluh ribu rupiah) sekali jalan. Tarif ini telah dihitung sesuai peraturan yang berlaku yaitu Peraturan Menteri Perhubungan RI No. 28 Tahun 2012, seperti perhitungan biaya operasi, biaya modal, dan biaya perawatan maupun margin serta komponen lainnya yang diperkenankan. PT. Railink juga telah mengadakan studi kelayakan/ feasibility study dan survei pasar di daerah Medan dan sekitarnya untuk mengukur potensi pasar, kemampuan pasar hingga pilihan moda transportasi masyarakat.
PT Railink adalah perusahaan patungan antara dua BUMN transportasi besar di Indonesia yaitu PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan PT Angkasa Pura 2. PT Railink dibentuk dengan bidang usaha utama yaitu Angkutan Kereta Api Bandara dan pengusahaan stasiun-stasiun yang terletak di antara Kota - Bandara di wilayah seluruh Indonesia.
Saat ini Proyek KA Bandara yang sedang disiapkan oleh Railink adalah KA Bandara Kuala Namu Medan (KNIA) yang akan beroperasi di bulan Maret 2013 dan KA Bandara Soekarna Hatta di Jakarta yang direncanakan beroperasi pada tahun 2014. Selanjutnya PT Railink akan terlibat dalam pengembangan Bandara di seluruh Indonesia yang menggunakan moda transportasi Kereta Api. (eh)