BNN Bantah Raffi Ahmad Ingin Bunuh Diri
Kamis, 7 Februari 2013 - 07:16 WIB
Sumber :
- VIVAlife
VIVAlife - Zat baru yang dikonsumsi Raffi Ahmad, merupakan turunan katinon dan berefek stimulan. Artinya, zat itu membuat pemakainya terus merasa segar. Mirip seperti ekstasi. Meski baru dikenal di Indonesia dalam kasus penggerebekan di rumah Raffi di Lebak Bulus, Minggu (27/1) lalu, zat baru itu tetaplah bagian dari narkoba dan bersifat adiktif.
Ini disampaikan Deputi Bidang Rehabilitasi BNN, dr Kusman Suriakusumah, SpKJ, MPH. "Kalau pakai sekarang setengah dosis, itu terus makin hari makin tinggi, lama-lama keracunan," paparnya soal dampak jangka panjang zat baru dalam tubuh Raffi.
Jika pemakaian zat itu diputus, lanjutnya, penggunanya akan mudah tersinggung, susah tidur, dan cenderung depresi, bahkan bisa bunuh diri. Lantas, apakah alasan itu membenarkan kabar soal keinginan Raffi bunuh diri di dalam tahanan BNN? Apalagi, Kusman menuturkan setiap pecandu narkoba kemungkinan besar pernah mengalami depresi.
Beruntung, Raffi belum sampai di tahap itu. Ini sekaligus membantah kabar soal niat bunuh diri mantan kekasih Yuni Shara itu. "Itu bohong. Raffi nggak sampai ke situ karena dia masih gangguan ringan," tegas Kusman lagi.
Namun, ia tak memungkiri kemungkinan penyebab Raffi mengkonsumsi narkoba adalah karena depresi. "Depresi itu pasti. Pecandu pasti dilatarbelakangi dua gangguan, yakni depresi dan cemas," ujarnya. Yang ia maksud depresi, adalah kehilangan teman atau orang dekat seperti kekasih. Sedangkan cemas, merupakan perasaan takut kehilangan sesuatu yang belum hilang.