Rayakan Raja Baru, Belanda Lupakan Sejenak Krisis Ekonomi
Rabu, 1 Mei 2013 - 08:37 WIB
Sumber :
- REUTERS/Robin Utrecht/Pool
VIVAnews - Rakyat Belanda sepanjang Selasa kemarin berpesta sehari semalam untuk merayakan penobatan Raja Willem-Alexander sebagai pemimpin monarki baru mereka. Dia menggantikan ibunya, Ratu Beatrix, yang pensiun setelah 33 tahun bertahta dan kini bergelar "Putri." Rakyat berkumpul di alun-alun semua kota di Belanda untuk berjoget serta makan minum bersama.
Bagi Belanda, pesta pergantian monarki itu menjadi momen untuk melupakan sejenak resesi ekonomi dan tingkat pengangguran yang cukup tinggi di negara mereka. Rakyat Belanda di mancanegara pun turut merayakan raja baru mereka, termasuk di Jakarta pada Selasa malam.
Berlangsung di suatu hotel bintang lima, pesta penobatan Raja Willem-Alexander di Jakarta dipimpin oleh Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Tjeerd de Zwaan. "Seluruh Belanda dan Kedutaan Besar Belanda di seluruh dunia ikut merayakannya. Layar-layar besar akan dipasang di 13 alun-alun di Belanda," kata de Zwaan. Publik di Jakarta pun bisa menonton secara langsung penobatan raja baru Belanda melalui tayangan di layar besar.
Baca Juga :
Bagi Belanda, pesta pergantian monarki itu menjadi momen untuk melupakan sejenak resesi ekonomi dan tingkat pengangguran yang cukup tinggi di negara mereka. Rakyat Belanda di mancanegara pun turut merayakan raja baru mereka, termasuk di Jakarta pada Selasa malam.
Berlangsung di suatu hotel bintang lima, pesta penobatan Raja Willem-Alexander di Jakarta dipimpin oleh Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Tjeerd de Zwaan. "Seluruh Belanda dan Kedutaan Besar Belanda di seluruh dunia ikut merayakannya. Layar-layar besar akan dipasang di 13 alun-alun di Belanda," kata de Zwaan. Publik di Jakarta pun bisa menonton secara langsung penobatan raja baru Belanda melalui tayangan di layar besar.
Dalam pidato pertama sebagai raja, Willem-Aelxander mengatakan dia menyadari bahwa negerinya tengah mengalami krisis ekonomi, yang juga menimpa negara-negara sesama pengguna mata uang tunggal Eropa, euro, dalam beberapa tahun terakhir. Maka dia minta pemerintah dan rakyat Belanda bersatu di tengah krisis ini.
"Saya menjabat di tengah periode di saat banyak orang di kerajaan ini merasa rentan atau dilanda ketidakpastian. Rentan dalam pekerjaan atau dalam kesehatan mereka, pendapatan maupun lingkungan mereka juga dalam situasi yang tidak pasti," kata raja yang berusia 46 tahun itu, dalam pidato berbahasa Belanda yang dikutip kantor berita
Reuters
.
"Kita tidak boleh lagi pasrah dan hanya berharap semoga anak-anak kita nanti akan lebih baik dari orang tua mereka. Kekuatan kita bukanlah menutup diri namun bekerjasama," kata Willem-Alexander, yang menjadi raja pertama setelah Belanda diperintah oleh tiga generasi perempuan dengan gelar ratu sejak 1890.
Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, mengatakan bahwa perayaan penobatan raja baru ini akan mengangkat semangat bangsa dan berharap bisa berdampak positif bagi ekonomi. Mengingat kondisi ekonomi yang tidak stabil, pemerintah Belanda pun mengupayakan anggaran perayaan itu dibuat seminimal mungkin, yaitu sekitar 12 juta euro (US$15,82 juta), di luar biaya keamanan.
Ekonomi Belanda, seperti dicatat harian
San Fransisco Chronicle
, tengah mengalami resesi untuk kali ketiga sejak 2009. Tingkat pengangguran hampir naik dua kali lipat menjadi 8,1 persen dalam empat tahun terakhir.