Studi: Anak Ayam Lebih Pintar Ketimbang Balita
Jumat, 21 Juni 2013 - 06:39 WIB
Sumber :
- simplycreativewriting.com
VIVAnews - Pandangan yang menyatakan ayam itu bodoh tampaknya perlu diubah. Menurut penelitian terbaru, spesies ini malah menyimpan banyak potensi dibandingkan dengan balita usia empat tahun, yang biasanya memiliki tingkat kreativitas potensial.
Menurut riset, ayam yang baru menetas punya kemampuan berhitung, pengendalian diri, dan teknis struktural dasar yang lebih baik jika dibandingkan anak usia empat tahun.
Hal itu berdasarkan riset yang dilakukan Christine Nicol, profesor hewan Universitas Bristol, Inggris Raya, yang fokus pada topik ini selama 20 tahun terakhir, hanya untuk menjelaskan keunggulan ayam itu, seperti diberitakan Daily Mail, 21 Juni 2013.
Saat anak ayam baru menetas, ini mampu mengenali jumlah satu hingga lima. Bahkan ketika disajikan dua kelompok telur dan peneliti coba mengelabui, anak ayam ini tetap memilih kelompok telur yang mempunyai jumlah yang lebih besar.
Kemampuan berhitung anak ayam tidak sebatas tahapan itu saja. Dalam karyanya yang berjudul Intelegent Hen, Profesor Nicol memaparkan, anak ayam juga memiliki pemahaman fisika dan teknik yang sangat struktural.
Bukti kemampuan itu ditunjukkan dari minat anak ayam pada sebuah diagram benda yang dibangun menentang hukum fisika tertentu. Dalam tes, anak ayam mampu memahami benda yang pindah dari pandangan.
Sebaliknya, balita butuh waktu satu tahun untuk memahami konsep tersebut.
Ayam kecil juga menunjukkan empati dasar serta pengendalian diri sampai pada waktu yang tepat. Penanda ini terlihat dari cara belajar anak ayam dalam menyantap makanan.
Pada riset ini, 93 persen anak ayam yang diuji memiliki pengendalian diri dengan cara tersebut. Sementara balita perlu umur sampai empat tahun untuk memahami kemampuan pengendalian tersebut.
Bukti lebih lanjut, saat anak ayam berusia dua minggu, mereka mampu menggunakan matahari sebagai navigasi.
Profesor Nicol menuturkan, meski anak ayam tidak berkontribusi signifikan pada matematika, ilmu pengetahuan dan sastra, tapi kemampuan yang dimilikinya tak bisa diabaikan.
"Ayam punya kapasitas menguasai keahlian dan kemampuan yang didapatkan balita dalam waktu bulanan dan tahunan setelahnya," kata profesor itu. (ren)
Baca Juga :
Menurut riset, ayam yang baru menetas punya kemampuan berhitung, pengendalian diri, dan teknis struktural dasar yang lebih baik jika dibandingkan anak usia empat tahun.
Hal itu berdasarkan riset yang dilakukan Christine Nicol, profesor hewan Universitas Bristol, Inggris Raya, yang fokus pada topik ini selama 20 tahun terakhir, hanya untuk menjelaskan keunggulan ayam itu, seperti diberitakan Daily Mail, 21 Juni 2013.
Saat anak ayam baru menetas, ini mampu mengenali jumlah satu hingga lima. Bahkan ketika disajikan dua kelompok telur dan peneliti coba mengelabui, anak ayam ini tetap memilih kelompok telur yang mempunyai jumlah yang lebih besar.
Kemampuan berhitung anak ayam tidak sebatas tahapan itu saja. Dalam karyanya yang berjudul Intelegent Hen, Profesor Nicol memaparkan, anak ayam juga memiliki pemahaman fisika dan teknik yang sangat struktural.
Bukti kemampuan itu ditunjukkan dari minat anak ayam pada sebuah diagram benda yang dibangun menentang hukum fisika tertentu. Dalam tes, anak ayam mampu memahami benda yang pindah dari pandangan.
Sebaliknya, balita butuh waktu satu tahun untuk memahami konsep tersebut.
Ayam kecil juga menunjukkan empati dasar serta pengendalian diri sampai pada waktu yang tepat. Penanda ini terlihat dari cara belajar anak ayam dalam menyantap makanan.
Pada riset ini, 93 persen anak ayam yang diuji memiliki pengendalian diri dengan cara tersebut. Sementara balita perlu umur sampai empat tahun untuk memahami kemampuan pengendalian tersebut.
Bukti lebih lanjut, saat anak ayam berusia dua minggu, mereka mampu menggunakan matahari sebagai navigasi.
Profesor Nicol menuturkan, meski anak ayam tidak berkontribusi signifikan pada matematika, ilmu pengetahuan dan sastra, tapi kemampuan yang dimilikinya tak bisa diabaikan.
"Ayam punya kapasitas menguasai keahlian dan kemampuan yang didapatkan balita dalam waktu bulanan dan tahunan setelahnya," kata profesor itu. (ren)