21-6-1945: Laga Maut di Okinawa Berakhir

Kapal Perang AS USS Bunker Hill terkena serangan Kamikaze Jepang.
Sumber :
  • Wikimedia Commons / US Navy

VIVAnews - Tepat 68 tahun yang lalu, pasukan Amerika Serikat berhasil memukul mundur Jepang dalam pertempuran sengit di Pulau Okinawa. Membutuhkan waktu hampir 3 bulan, kemenangan AS di Okinawa ini menjadi salah satu tahap menentukan untuk mengakhiri Perang Dunia Kedua di Asia Pasifik. 

Menurut stasiun berita BBC, laga di pulau yang terletak 550 km dari sebelah selatan Jepang itu disebut-sebut sebagai salah satu pertempuran paling berdarah di Pasifik. Bagi AS, Okinawa merupakan posisi yang sangat strategis sebagai pangkalan militer untuk membombardir Jepang, baik dari laut maupun udara.

Kedua pihak kehilangan nyawa pasukan masing-masing dan kehancuran alat-alat perang dalam jumlah besar. Di pihak AS, yang juga dibantu Inggris, sebanyak 36 kapal perang dan kapal pendarat pesawat tenggelam, 763 unit pesawat terbang hancur, dan lebih dari 12.500 tentara tewas. Dalam pertempuran itu, AS mengirim 170.000 tentara dan 1.213 kapal perang. 

Jepang mengalami kerugian yang lebih besar. Dari hampir 100.000 tentara, hanya 7.400 orang yang selamat dari Perang Okinawa dan selanjutnya menjadi tahanan perang. 

"Setelah 82 hari, pertempuran Okinawa berhasil dimenangkan," kata panglima armada AS di Pasifik, Laksamana Chester Nimitz. Sebaliknya, nasib tragis melanda panglima militer Jepang di Okinawa, Letnan Jenderal Ushijima Mitsuru. Sehari setelah pasukannya kalah mutlak, Mitsuru memilih bunuh diri. 

Setelah dikuasai sekian tahun, AS mengembalikan Okinawa ke pemerintah Jepang pada 1972. Namun, hingga kini, AS masih menempatkan pangkalan militer di wilayah itu. (umi)