Neraca Perdagangan Mei Defisit US$590 Juta
Senin, 1 Juli 2013 - 12:36 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Baca Juga :
Kepala Badan Pusat Statistik, Suryamin, menjelaskan bahwa impor hasil migas khususnya bahan bakar minyak (BBM) menjadi komponen terbesar dalam menyumbang defisit neraca perdagangan itu.
"Defisit migas sebesar US$568,6 juta, terdiri dari surplus minyak mentah sebesar US$50,7 juta dan defisit hasil minyak US$1,8423 miliar. Sementara gas mengalami surplus US$1,223 miliar dan non migas sedikit defisit US$21,5 juta," ujar Suryamin di kantornya, Jakarta.
Secara kumulatif sejak Januari hingga Mei, Suryamin melanjutkan, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$2,53 miliar. Komponen defisit terbesar tetap disumbang oleh migas sebesar US$5,1077 miliar.
Terdiri dari, derisit minyak mentah US$1,5085 miliar dan defisit hasil minyak sebesar US$9,7483 miliar. Sementara non migas mengalami surplus sebesar US$2,6 miliar.
"Perdagangan gas surplusnya meningkat terus tapi belum bisa menandingi defisitnya migas akibat minyak mentah dan hasil minyak," kata Suryamin.