Menteri Pertanian: 500 Ton Daging Sapi Impor Tiba Rabu
Senin, 15 Juli 2013 - 21:07 WIB
Sumber :
- REUTERS/Beawiharta
VIVAnews - Perum Bulog akan mendatangkan ratusan ton daging beku dari Australia untuk operasi pasar dan akan tiba di Jakarta pada Rabu pekan ini. Mengenai hal ini, Kementerian Pertanian berharap perusahaan pelat merah ini bisa segera melaksanakan operasi pasar.
"Janjinya Bulog begitu, ya, kami berharap operasi pasar segera terealisasi," kata Menteri Pertanian, Suswono, di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin 15 Juli 2013.
Perum Bulog memang telah diberi kewenangan oleh pemerintah untuk impor daging. Hal ini bertujuan untuk mengintervensi harga pasar yang mencapai Rp90-100 ribu per kilogram. Dengan adanya operasi pasar ini, BUMN ini bisa menekan harga hingga Rp70 ribu.
Namun, izin importasi ini baru keluar bulan Juni 2013. Bulog terjegal masalah lemari pendingin (cold storage) yang harus dimiliki para pengimpor. Setelah memiliki lemari es itu, Bulog akhirnya bisa mendatangkan ratusan ton daging beku dari negeri Kangguru itu.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, mengatakan bahwa Bulog akan mendatangkan daging itu pada Rabu minggu ini. "Lima ratus ton daging pertama akan tiba hari Rabu, katanya," kata Gita di Lippo Mall Kemang, Jakarta, Minggu 14 Juli 2013.
Terkait dengan kuota daging impor Bulog, Suswono memerinci bahwa daging ini akan masuk ke Indonesia, tepatnya di Jakarta, dengan dua jalan, yaitu 800 ton lewat Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, dan 2.200 ton masuk lewat Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dan segera melakukan operasi pasar. "Mengapa Jakarta? Karena Jakarta menjadi barometer harga. Kalau harga pangan di Jakarta naik, tentunya bisa berpengaruh ke daerah lain," kata dia.
Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, mengaku tak lagi merisaukan melonjaknya harga daging sapi. Menurutnya, harga daging akan kembali normal setelah pasokan daging impor sudah masuk ke pasar Indonesia.
ARB --begitu panggilan akrabnya-- menjelaskan, melambungnya harga daging belakangan ini lebih karena kurangnya pasokan dari dalam negeri. Karena itu, Pemerintah membuat kebijakan impor --meski sifatnya hanya sementara-- untuk mengendalikan harga, kata Aburizal setelah menghadiri silaturahmi dan berbuka puasa bersama dengan keluarga besar Yayasan dan Universitas Mathlaul Anwar, di Jakarta, Senin petang, 15 Juli 2013.
Atas dasar itu pula, kata ARB, impor harus juga disesuaikan dengan kebutuhan nasional, sehingga tidak sampai berlebihan. Sebab, jika berlebihan, sementara permintaan pasar tetap atau justru berkurang, hal itu akan menurunkan harga daging sapi lokal.
Saat ini, harga daging sapi masih bertengger di atas Rp90 ribu per kilogram untuk harga rata-rata nasional. Namun, di beberapa daerah, sudah menembus di atas Rp100 ribu per kilogram.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berang menteri-menterinya saling lempar tanggung jawab soal mahalnya harga daging sapi. SBY bahkan mempertanyakan apakah selama ini para menteri terkait memonitor kondisi pasar atau tidak. Sebab masalah harga daging sapi terus berputar dan tak kunjung stabil.
"Saya tanya Mendag (Gita Wirjawan), kemarin izin di mana? Katanya di sini, di sini. Lho, ini ada di negara kita kok, bukan di New York atau Jenewa," kata SBY pedas di Landasan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Sabtu 13 Juli 2013.
SBY menegaskan, persoalan harga daging sapi seharusnya bisa segera diatasi, karena masalahnya ada di dalam negeri. Ia pun meminta seluruh kementerian dan lembaga terkait untuk saling berkoordinasi dan tidak saling lempar tanggung jawab. (adi)
Baca Juga :
"Janjinya Bulog begitu, ya, kami berharap operasi pasar segera terealisasi," kata Menteri Pertanian, Suswono, di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin 15 Juli 2013.
Perum Bulog memang telah diberi kewenangan oleh pemerintah untuk impor daging. Hal ini bertujuan untuk mengintervensi harga pasar yang mencapai Rp90-100 ribu per kilogram. Dengan adanya operasi pasar ini, BUMN ini bisa menekan harga hingga Rp70 ribu.
Namun, izin importasi ini baru keluar bulan Juni 2013. Bulog terjegal masalah lemari pendingin (cold storage) yang harus dimiliki para pengimpor. Setelah memiliki lemari es itu, Bulog akhirnya bisa mendatangkan ratusan ton daging beku dari negeri Kangguru itu.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, mengatakan bahwa Bulog akan mendatangkan daging itu pada Rabu minggu ini. "Lima ratus ton daging pertama akan tiba hari Rabu, katanya," kata Gita di Lippo Mall Kemang, Jakarta, Minggu 14 Juli 2013.
Terkait dengan kuota daging impor Bulog, Suswono memerinci bahwa daging ini akan masuk ke Indonesia, tepatnya di Jakarta, dengan dua jalan, yaitu 800 ton lewat Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, dan 2.200 ton masuk lewat Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dan segera melakukan operasi pasar. "Mengapa Jakarta? Karena Jakarta menjadi barometer harga. Kalau harga pangan di Jakarta naik, tentunya bisa berpengaruh ke daerah lain," kata dia.
Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, mengaku tak lagi merisaukan melonjaknya harga daging sapi. Menurutnya, harga daging akan kembali normal setelah pasokan daging impor sudah masuk ke pasar Indonesia.
ARB --begitu panggilan akrabnya-- menjelaskan, melambungnya harga daging belakangan ini lebih karena kurangnya pasokan dari dalam negeri. Karena itu, Pemerintah membuat kebijakan impor --meski sifatnya hanya sementara-- untuk mengendalikan harga, kata Aburizal setelah menghadiri silaturahmi dan berbuka puasa bersama dengan keluarga besar Yayasan dan Universitas Mathlaul Anwar, di Jakarta, Senin petang, 15 Juli 2013.
Atas dasar itu pula, kata ARB, impor harus juga disesuaikan dengan kebutuhan nasional, sehingga tidak sampai berlebihan. Sebab, jika berlebihan, sementara permintaan pasar tetap atau justru berkurang, hal itu akan menurunkan harga daging sapi lokal.
Saat ini, harga daging sapi masih bertengger di atas Rp90 ribu per kilogram untuk harga rata-rata nasional. Namun, di beberapa daerah, sudah menembus di atas Rp100 ribu per kilogram.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berang menteri-menterinya saling lempar tanggung jawab soal mahalnya harga daging sapi. SBY bahkan mempertanyakan apakah selama ini para menteri terkait memonitor kondisi pasar atau tidak. Sebab masalah harga daging sapi terus berputar dan tak kunjung stabil.
"Saya tanya Mendag (Gita Wirjawan), kemarin izin di mana? Katanya di sini, di sini. Lho, ini ada di negara kita kok, bukan di New York atau Jenewa," kata SBY pedas di Landasan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Sabtu 13 Juli 2013.
SBY menegaskan, persoalan harga daging sapi seharusnya bisa segera diatasi, karena masalahnya ada di dalam negeri. Ia pun meminta seluruh kementerian dan lembaga terkait untuk saling berkoordinasi dan tidak saling lempar tanggung jawab. (adi)