Sukses di Film Laga, Joe Taslim Tergoda Bintangi Film Horror
Rabu, 17 Juli 2013 - 16:18 WIB
Sumber :
VIVAlife- Sukses di film
The Raid,
Joe Taslim muncul sebagai aktor Indonesia berkelas dunia. Terbukti, ia didapuk menjadi salah satu pemain dalam film Hollywood, Fast and Furious 6.
Diakui Joe, saat ditemui di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, ia masih ingin mencoba banyak peran baru setelah itu. Salah satu film yang membuatnya penasaran adalah genre horor. "Gue mau coba horor selama film itu kualitasnya baik. Setiap film gue biasa mukulin orang. Gue mau coba yang lain," ujarnya.
Artinya, ia ingin keluar dari zona yang melulu mengidentikkannya dengan film laga. Saat ini saja, Joe tengah merampungkan film drama percintaan. "Sebagai aktor, harus bisa memainkan peran apa saja," ujarnya beralasan.
Apalagi, atlet judo itu masih terbilang baru di dunia akting. Masih banyak peran yang belum pernah dimainkannya. Ia ingin bereksperimen dengan itu semua, sekaligus mengasah kemampuan aktingnya. Ia tak ingin memilih-milih peran, terutama jika film itu berkualitas. "Selama tujuannya baik, kenapa nggak dicoba?"
Baik film Indonesia ataupun internasional, ia tak mau membedakan. Dari segi skala, katanya, memang jelas berbeda. Ia pun harus menghadapi penonton yang berbeda. Pemasaran filmnya pun tak bisa dibandingkan, jelas lebih luas film internasional. "Itu semua nggak bisa dibandingkan. Tapi dari segi kualitas, kami masih bisa bersaing," ujar Joe optimis.
Baca Juga :
Diakui Joe, saat ditemui di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, ia masih ingin mencoba banyak peran baru setelah itu. Salah satu film yang membuatnya penasaran adalah genre horor. "Gue mau coba horor selama film itu kualitasnya baik. Setiap film gue biasa mukulin orang. Gue mau coba yang lain," ujarnya.
Artinya, ia ingin keluar dari zona yang melulu mengidentikkannya dengan film laga. Saat ini saja, Joe tengah merampungkan film drama percintaan. "Sebagai aktor, harus bisa memainkan peran apa saja," ujarnya beralasan.
Apalagi, atlet judo itu masih terbilang baru di dunia akting. Masih banyak peran yang belum pernah dimainkannya. Ia ingin bereksperimen dengan itu semua, sekaligus mengasah kemampuan aktingnya. Ia tak ingin memilih-milih peran, terutama jika film itu berkualitas. "Selama tujuannya baik, kenapa nggak dicoba?"
Baik film Indonesia ataupun internasional, ia tak mau membedakan. Dari segi skala, katanya, memang jelas berbeda. Ia pun harus menghadapi penonton yang berbeda. Pemasaran filmnya pun tak bisa dibandingkan, jelas lebih luas film internasional. "Itu semua nggak bisa dibandingkan. Tapi dari segi kualitas, kami masih bisa bersaing," ujar Joe optimis.