Hari Ini Rupiah Menguat Tipis
Selasa, 10 September 2013 - 11:48 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVAnews
- Nilai tukar rupiah menguat tipis terhadap dolar AS pagi ini, Selasa 10 September 2013. Berdasarkan data transaksi aktual antar bank, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang diterbitkan Bank Indonesia dipatok Rp11.180 per dolar AS.
Kurs referensi tersebut menguat tipis dibanding Rp11.188 per dolar AS pada sehari sebelumnya. BI mulai mematok kurs referensi di atas Rp11.000 per dolar AS sejak 4 September 2013.
Baca Juga :
"Namun, rupiah diperkirakan masih tertekan karena pelaku pasar menunggu keputusan The Fed mengenai rencana pengurangan stimulus moneter," ujar Ariston kepada
VIVAnews
.
Dia menjelaskan, sekitar dua pekan ke depan, jelang The Fed mengumumkan kebijakan pada 19 September 2013 waktu Indonesia, tekanan terhadap rupiah masih cukup kuat. "Jika Fed memutuskan untuk mengurangi stimulus, akan makin melemahkan rupiah," ujarnya.
Menurut dia, jika kebijakan The Fed itu direalisasikan, bank sentral AS akan melakukannya hingga pertengahan 2014. Sementara itu, di dalam negeri, pelaku pasar masih akan mencermati implementasi empat kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah.
"Karena kan implementasi kebijakan pemerintah untuk mengatasi defisit neraca berjalan tidak bisa cepat. Minimal, bulan depan baru kelihatan ada perbaikan atau tidak," tuturnya.
IHSG menguat
Selain nilai tukar rupiah, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada transaksi pagi ini juga menguat. Hingga pukul 11.35 WIB, IHSG naik 80 poin (1,9 persen) menjadi 4.271.
Analis PT Panin Sekuritas Tbk, Purwoko Sartono, mengatakan, hari ini IHSG berpotensi untuk bergerak variatif dengan kecenderungan menguat terbatas. "Kami melihat
upside
untuk jangka pendek relatif terbatas. Kisaran
support-resistance
4.170-4.220," ujarnya.
Dia menjelaskan, faktor lain yang mendorong kenaikan bursa, termasuk di kawasan Asia adalah sentimen terpilihnya Tokyo sebagai tuan rumah Olimpiade 2020. Kegiatan besar seperti Olimpiade dan Piala Dunia biasanya akan menyerap banyak proyek infrastruktur, sehingga mendorong perekonomian negara tersebut maupun regional. (eh)