Bentrok Aparat dan Warga di Papua, 1 Tewas
Senin, 23 September 2013 - 19:47 WIB
Sumber :
- ANTARA/Spedy Paereng
VIVAnews - Bentrokan antara warga masyarakat dengan aparat keamanan pecah di Distrik Tigi Kabupaten Deiyai, Papua tepatnya di lapangan Wagete, Senin 23 September 2013 sekitar pukul 11.30 WIT. Akibatnya satu warga tewas.
Juru bicara Polda Papua AKBP Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan, peristiwa bentrok antara warga dengan aparat keamanan dipicu ketika aparat keamanan Polri dan TNI pimpinan Kapolsek Tigi Ipda Indra Makmur menggelar razia sejumlah penyakit masyarakat, yakni: judi, minuman keras, dan senjata tajam. "Tapi warga tak terima bahkan ada yang memprovokasi. Warga pun melempari
aparat dengan batu," kata Sulistyo.
Baca Juga :
Juru bicara Polda Papua AKBP Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan, peristiwa bentrok antara warga dengan aparat keamanan dipicu ketika aparat keamanan Polri dan TNI pimpinan Kapolsek Tigi Ipda Indra Makmur menggelar razia sejumlah penyakit masyarakat, yakni: judi, minuman keras, dan senjata tajam. "Tapi warga tak terima bahkan ada yang memprovokasi. Warga pun melempari
Awalnya, dia mengaku, aparat tidak membalas, tapi warga semakin anarki. Apalagi ada dua warga yang memprovokasi. Sambil terus melempar baru, warga juga mengepung aparat keamanan dari segala penjuru. Warga kemudian merusak 1 unit mobil Toyota Hilux Satpol PP.
Karena warga semakin anarki dengan menyerang satu anggota TNI dari Koramil Wagete, aparat mengeluarkan tembakan peringatan ke atas. Tapi massa terus bertindak anarki dengan melempar dan memanah. "Warga semakin brutal melempari anggota dengan batu dan juga menyerang satu anggota TNI yang mengakibatkan luka pada bagian wajah," jelas Sulistyo.
Aparat pun kemudian melepaskan tembakan ke arah massa dan mengenai satu orang, tepat di bagian rusuk kanan dan tembus ke belakang punggung. Setelah itu, warga menghentikan aksi anarki.
Korban yang tertembak kemudian dievakuasi ke RSUD Paniai. "Korban yang tertembak atas nama Julianus Mote 25 tewas dalam perjalanan dari Wagete menuju RSUD Paniai," ungkap dia.
Sulistyo menilai, penembakan aparat itu sudah sesuai dengan prosedur karena massa warga kian anarki. Tak hanya melempari dengan batu, warga juga menganiaya salah satu anggota TNI. "Bila tidak dilakukan penembakan, aksi akan berkembang menjadi luas." Polisi kemudian menangkap dua warga uang dianggap sebagai provokator. (adi)