Gunung Berapi Setinggi 3 Kali Everest Pernah Meletus di Planet Mars

Ilustrasi permukaan Planet Mars
Sumber :
  • fanpop.com
VIVAnews - Planet Mars adalah rumah bagi gunung berapi raksasa yang mampu meletus seribu kali lebih kuat dari Gunung St Helens di Amerika Serikat yang meletus pada tahun 1980.

Melansir laman ABC.net , Kamis 3 September 2013, kawah gunung raksasa terbaru itu ditemukan di daerah Saudi Terra atau di kawasan dataran tinggi bagian utara planet Mars. Sebelumnya daerah itu tidak pernah ditemukan ada gunung-gunung kuno.

Temuan itu menimbulkan pertanyaan baru tentang kondisi Mars di tahun-tahun awal terbentuk. Para ilmuwan dari Planetary Science Institute di Tucson, Arizona, AS, percaya Planet Merah itu dulunya mirip dengan Bumi yang memiliki atmosfer tebal, suhu hangat, dan terdapat kandungan air di permukaannya.


"Kemungkinan letusan gunung berapi raksasa itu yang memicu pergeseran suhu di Mars menjadi sangat dingin, karena abu vulkanik menghalangi sinar matahari dan gelombang panas memenuhi langit Mars dengan gas rumah kaca," kata Joseph Michalski, ahli geologi di Planetary Science Institute.


Selain itu, Michalski menambahkan, api super besar dari letusan gunung juga membuat kehidupan sulit berevolusi di permukaan planet.


Temuan gunung berapi raksasa itu berdasarkan analisis gambar yang dikirim oleh stasiun ruang angkasa yang mengorbit di Planet Mars selama 15 tahun.


"Jenis gunung berapi itu dikenal sebagai kaldera gunung berapi kuno yang memiliki struktur bentuk kerucut. Tinggi gunung berapi itu hampir tiga kali lebih tinggi dari Gunung Everest yang merupakan puncak tertinggi di Bumi," jelas Michalski.


Michalski juga menyampaikan, beberapa ilmuwan berteori bahwa gunung tertua di Planet Mars sudah mulai terkikis dan tak terdeteksi keberadaannya. Tapi, temuan baru ini telah menunjukkan bahwa Mars sejak dahulu memang memiliki berbagai jenis gunung berapi.


"Selama ini gunung-gunung berapi di Mars hanya berbentuk seperti perisai karena sudah mulai terkikis. Itu yang menyebabkan mengapa kita tidak pernah melihat gunung berapi tersebut," tutup Michalski. (umi)