Contreng Bisa Picu Konflik Saat Hitung Suara

Sumber :

VIVAnews - Tidak hanya berpotensi menimbulkan golput, sistem contreng yang diberlakukan dalam Pemilu kali ini dinilai bisa memicu konflik saat perhitungan suara paska pemilihan. Sistem contreng bisa memicu salah persepsi.

Tim Ahli Gerakan Pemberdayaan Suara Perempuan yang juga Koordinator Aliansi Masyarakat Sipil untuk Revisi UU Politik,  Yuda Irlang dalam diskusi Wanita dan Pemilu di Hotel Peninsula, Jakarta, Sabtu 4 April 2009, menyesalkan keputusan KPU yang mengubah ketentuan dalam UU Pemilu dari menandai menjadi menyontreng.

"Padahal menyontreng kesulitannya sangat tinggi, banyak yang tidak mengerti contreng itu apa. Setelah dilakukan simulasi di tempat tertentu, 60 persen dari peserta simulasi tidak paham, sehingga hal ini bisa menimbulkan potensi golput sebanyak 40 persen," kata dia.

Menurut Yuli, penghitungan suara bisa kacau karena banyak panitia yang diduga akan berbeda persepsi. "Belum lagi kertas suara yang sangat besar bisa menimbulkan kesalahan contreng," kata dia.

Belum lagi kebijakan bisa mencontreng satu dan dua kali, atau ketentuan yang membolehkan memilih dengan diberi tanda silang, coblos atau garis karena minimnya sosialisasi. "Belum lagi pemahaman anggota KPUD dan panwaslu daerah yang baru masih beragam," kata dia.