Banjir, Dua Orang Tewas Kedinginan
Selasa, 21 Januari 2014 - 11:43 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Novrian Arbi
VIVAnews - Hingga Selasa siang, 21 Januari 2014, banjir masih merendam ribuan rumah yang tersebar di dua belas kecamatan di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Ketinggian air di wilayah ini bervariasi antara 2 hingga 3 meter.
Banjir terjadi setelah beberapa anak sungai meluap, seperti Sungai Cipunagara dan Sungai Cijengkol. Akibat banjir ini, beberapa daerah bahkan terisolir, seperti Kampung Baru dan Kampung Pilang Sari di Kecamatan Pamanukan.
Berdasarkan data Posko Penanggulangan Bencana Kabupaten Subang, ada dua warga yang meninggal dunia. Mereka meninggal karena kedinginan setelah sebelumnya menolak dievakuasi petugas.
Warga mengaku kesulitan menembus derasnya arus air. Akhirnya, sebagian besar warga memilih bertahan di atap rumah atau gapura kampung. Beberapa warga ada juga yang mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan tidak tersentuh banjir.
"Kami tak bisa ke mana-mana. Banjir besar datang, saya dan suami langsung naik pohon," kata salah satu warga Nenih (58). Dia mengaku, sudah terjebak banjir selama tiga hari terakhir. Ketinggian air di perkampungannya mencapai 3 meter.
Untuk mengantisipasi korban jiwa, tim SAR yang dibantu TNI menyisir perkampungan warga sejak Selasa pagi. Mereka membujuk dan mengevakuasi warga banjir di wilayah itu menggunakan perahu karet.
Laporan: Jay Ajang Bramenassalam | TVONE Subang
Baca Juga :
Banjir terjadi setelah beberapa anak sungai meluap, seperti Sungai Cipunagara dan Sungai Cijengkol. Akibat banjir ini, beberapa daerah bahkan terisolir, seperti Kampung Baru dan Kampung Pilang Sari di Kecamatan Pamanukan.
Berdasarkan data Posko Penanggulangan Bencana Kabupaten Subang, ada dua warga yang meninggal dunia. Mereka meninggal karena kedinginan setelah sebelumnya menolak dievakuasi petugas.
Warga mengaku kesulitan menembus derasnya arus air. Akhirnya, sebagian besar warga memilih bertahan di atap rumah atau gapura kampung. Beberapa warga ada juga yang mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan tidak tersentuh banjir.
"Kami tak bisa ke mana-mana. Banjir besar datang, saya dan suami langsung naik pohon," kata salah satu warga Nenih (58). Dia mengaku, sudah terjebak banjir selama tiga hari terakhir. Ketinggian air di perkampungannya mencapai 3 meter.
Untuk mengantisipasi korban jiwa, tim SAR yang dibantu TNI menyisir perkampungan warga sejak Selasa pagi. Mereka membujuk dan mengevakuasi warga banjir di wilayah itu menggunakan perahu karet.
Laporan: Jay Ajang Bramenassalam | TVONE Subang