Hasil Temu Investor Pembangunan Kilang Minyak Bontang di Singapura

Sumber :
  • Pertamina
VIVAnews - Pemerintah pada awal pekan ini telah melakukan konsultasi pasar ( market consultation
) di Singapura terkait dengan proyek pembangunan kilang minyak.  Proyek yang ditawarkan yaitu pembangunan kilang minyak di Bontang, Kalimantan Timur berkapasitas 300.000 barel per hari (BPH).

Wakil Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, yang ikut dalam acara di Singapura itu, kepada wartawan di  Jakarta, Rabu malam, 12 Februari 2014, menjelaskan bahwa pembangunan kilang minyak ini diharapkan bisa meningkatkan penerimaan negara.


Menurut Bambang, ada 38 perusahaan besar dalam pembangunan proyek itu. "Nah 38 (perusahaan) itu, kalo saya lihat didominasi perusahaan dari Jepang, Cina, Timur Tengah termasuk Kuwait Petroleum Corporation (KPC) dan Arab Aramco. Terus dari Eropa dan perusahaan multi national corporation (MNC), yang besar-besar lah," ujarnya.


Bambang mengungkapkan, peserta yang hadir tidak hanya perusahaan besar di sektor perminyakan, tetapi sebagian merupakan perusahaan konstruksi.


Oleh karena itu, lanjutnya, kemungkinan besar pemenang tender pembangunan kilang yang ditargetkan selesai pada 2018 itu adalah konsorsium.  "Jadi bukan single PT A, PT B, PT C. Tapi mungkin konsorsium a, konsorsium b, konsorsium c," tambahnya.


Dalam pertemuan di Singapura itu, pemerintah juga memaparkan insentif apa saja yang bisa dinikmati investor dalam proyek tersebut. Dengan harapan, investor tidak lagi meminta insentif tambahan dan mempertanyakan insentif apa yang bisa diberikan.


"Yang bisa diberikan insentif lahan
off take agreement
, ada fiskal insentif, 
tax holiday
. Dengan status tanah yang
free and clear
, luas lahan yang memadai, tinggal bangun," tegasnya.


Dia juga menegaskan, pemerintah akan melakukan lelang internasional untuk proyek itu. Nantinya, peserta lelang akan mengajukan skema insentif yang diinginkan, tapi dengan catatan bahwa hanya insentif yang disediakan saja untuk proyek itu yang bisa diajukan.