Risiko Ular Piton Telan Mangsa Besar Macam Buaya
Rabu, 5 Maret 2014 - 11:39 WIB
Sumber :
- REUTERS/Romeo Ranoco
VIVAnews - Piton termasuk ular yang mematikan. Walau tidak berbisa, binatang melata ini bisa menghabisi nyawa mangsanya dengan lilitan sangat kuat sambil menggigit. Mangsa yang besar pun bisa dia lahap.
Korban piton pun beragam, mulai dari hewan kecil seperti tikus sampai hewan besar seperti rusa. Bahkan Piton juga berani memangsa binatang buas lain, yakni buaya.
Baca Juga :
Korban piton pun beragam, mulai dari hewan kecil seperti tikus sampai hewan besar seperti rusa. Bahkan Piton juga berani memangsa binatang buas lain, yakni buaya.
Disebutkan dengan memangsa buaya, piton mendapatkan keuntungan, bisa berpuasa alias tidak memangsa selama dua bulan.
Namun untuk memangsa buaya bukan hal yang mudah bagi piton, tubuh buaya yang keras dan bersisik tajam menjadi bumerang bagi piton. Ular ini butuh waktu yang agak lama untuk menghancurkan tubuh buaya.
Risiko memangsa tubuh buaya dalam waktu yang lama itu membuat piton rentan dari serangan hewan buas lainnya, misalnya anjing Australia.
"Piton dapat menelan buaya, itu tak masalah. Cuma ini pilihan yang lebih berisiko dibanding memangsa tikus," jelas Bryan Fry, ahli ular dari Universitas Queensland, Australia.
Diberitakan
BBC
, Rabu 5 Maret 2014, Fry mengaku pernah menyaksikan bagaimana susahnya piton memangsa seekor buaya. Piton butuh waktu 5 jam untuk menelan tubuh buaya.
Piton mengandalkan lilitan kuat tubuhnya untuk melumpuhkan mangsanya. Ular ini juga mampu mendeteksi detak jantung mangsanya, sehingga begitu mengetahui detak jantung mangsanya berhenti, piton perlahan akan mulai mengurangi kekuatan lilitannya untuk kemudian menelan bangsa dalam tubuhnya.
Proses menelan buaya juga tak mudah. Seperti disebutkan di atas risiko piton diserang hewan lain. Selain itu resikonya, tubuh piton bisa saja tak kuat menahan besarnya tubuh buaya.
Ini terjadi 9 tahun silam, pada 2005, piton Birma di Florida, AS yang mencoba menelan mangsa buaya tak kuat. Tubuh piton terkoyak dan dagingnya terbuai keluar. Kemungkinan piton itu tak mampu menelan tubuh buaya yang terlalu besar dan memotong arteri piton.
Saat mangsa berada dalam perut piton, sistem pencernaan piton akan bekerja. Proses menelan mangsa melibatlan peningkatan metabolisme tubuh ular buas itu. Organ piton bisa berkembang, membesar hingga tiga sampai empat kali lipat dari ukuran normal. Untuk menghancurkan tubuh mangsanya, piton mengandalkan enzim.
Dalam dua minggu setelah memangsa, tubuh piton mulai langsing dan seminggu kemudian, ular itu bisa buang air besar. (ren)