Pengamat: JK Harusnya Legowo dan Tidak Ngotot
Kamis, 17 April 2014 - 05:12 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- Pengamat politik dari LIPI, Profesor Siti Zuhro, berharap mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) legowo dan tidak ngotot untuk maju lagi ke kancah politik. JK juga diminta agar tidak terpengaruh untuk didorong menjadi wakil presiden.
"Kalau Pak JK legowo lebih mulia. Agar Indonesia tidak dikatakan krisis generasi penerus, selain itu Partai Golkar sudah mengerucut ke Pak Aburizal dan sudah dideklarasikan. Kalau ketua partai punya kekuatan politik dan didukung penuh," kata Siti Zuhro kepada
VIVAnews
, Rabu 16 April 2014.
Saat ini menurutnya, dukungan untuk Jusuf Kalla hanya datang dari bawah dan itu hanya sekadar usulan-usalan saja. Keberhasilan JK di 2004 belum tentu bisa diulang kembali.
"Kalau dia punya partai dan ada dukungan dari partai tentu bisa. Tapi setiap era ada pemimpinnya, setiap pemimpin ada eranya," katanya.
Siti menambahkan, masyarakat telah melihat bahwa kemenangan JK pada 2004 adalah karena "SBY effect". Saat itu, SBY hampir dipastikan bisa menang bila dipasangkan dengan siapa saja.
"Pada 2004 menang karena digandeng SBY. Tapi SBY-nya yang menang, SBY dipasangkan dengan siapa saja menang. Dicoba pecah kongsi, jadi capres dengan Hanura nyatanya 'keok', Golkar kalah di pileg dan pilpres," katanya.
Baca Juga :