BRI Restrukturisasi Kredit Rp 1,7 Triliun

Sumber :

VIVAnews - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk merestrukturisasi kredit bermasalahnya yang mencapai Rp 1,7 triliun. BRI mencadangkan provisi terhadap NPL ini sebesar 164 persen.

Direktur BRI Lenny Sugihat mengatakan, penyelesaian kredit bermasalah dilakukan terhadap kredit menengah dan kecil. Untuk mengurangi NPL itu dilakukan dengan rewarning sistem yang mendeteksi sebelum debitor menghadapi kredit bermasalah.

"Kita upayakan restrukturisasi, kita tidak ingin kehilangan debitor apalagi yang kooperatif," kata Lenny di Jakarta Kamis 30 April 2009.

Di tengah trend NPL yang naik, NPL BRI mengalami penurunan pada triwulan I 2009 sebesar 3,2 persen lebih kecil dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 3,83 persen.

Terkait penyaluran kredit, Direktur Utama BRI Sofyan Basyir mengatakan untuk beberapa sektor kredit selain UMKM, penyalurannya masih kecil. Dia menjelaskan, untuk penyaluran kredit infrastruktur BRI berkomitmen mengucurkan Rp 4 triliun, namun baru dikucurkan Rp 200 miliar.

Pembebasan lahan merupakan hambatan utama dalam pembangunan jalan tol. Untuk apartemen, BRI telah memberikan komitmen sebanyak 500 tower, namun yang berjalan hanya 167 tower dengan 80 ribu unit.

Untuk kredit perkebunan, BRI mulai memberikan kredit pada 2007 dengan mencadangkan Rp 12 triliun. Namun yang terpakai masih kecil. Dari data portofolio agribisnis yang telah disalurkan sebesar Rp 9,2 triliun. "Kecilnya dikarenakan adanya kendala dari sertifikasi tanah," katanya.