Sebagian Warga Yogya Tolak Sultan jadi Capres

Sumber :

VIVAnews – Sebagian paguyuban masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta menyayangkan Sri Sultan Hamengku Buwono X ikut pemilihan presiden 2009. Mereka mengharapkan Sultan mengurungkan niat itu dan fokus membangun keistimewaan Yogyakarta.

Ketua Paguyuban Kepala Desa dan Perangkat Desa Yogyakarta Mulyadi, Senin 27 Oktober 2008, mengatakan berbagai kelompok masyarakat mengkhawatirkan bila Sultan tetap maju menjadi calon presiden, reputasi Sultan akan mengalami kemunduran.

“Kami ngeman (menyayangkan) Sultan. Kalau Sultan jadi (presiden) akan banyak didem, dihujat pihak yang tidak suka. Tapi, kalau tidak jadi, masyarakat yang malu. Kita jadi sakit,” kata Mulyadi kepada VIVAnews.

Reputasi Sultan di Yogyakarta, kata Mulyadi, tidak ada masyarakat di wilayah itu yang meragukan. Semua anggota masyarakat, lanjut Mulyadi, patuh pada Sri Sultan. Itulah sebabnya, ketika pembahasan Rancangan Undang Undang tentang Keistimewaan Yogyakarta, paguyuban-paguyuban mendukung Sri Sultan mempertahankan keistimewaan.

“Paguyuban-paguyuban hanya menghendaki mempertahankan keisitimewaan. Kami siap sampai dimanapun. Tapi, kalau untuk penyapresan Sultan, kami tidak ikut di dalamnnya. Itu haknya Sultan,” katanya.

Kelompok masyarakat yang menyatakan menolak pencalonan Sultan, diantaranya, Paguyuban Ngeman Sultan, Forum Masyarakat Yogya di Jakarta, Paguyuban Pedagang Pasar, Paguyuban Becak, Paguyuban Pedagang Kaki Lima, Paguyuban Onggo Dento, serta Paguyuban Kelompok Ternak.