PLN Bayar Perusahaan China Pakai Renmimbi

Sumber :

VIVAnews - PT Perusahaan Listrik Negara menyatakan sejumlah perusahaan China menyetujui pengunaan mata uang Renminbi untuk setiap kegiatan transaksi dalan proyek pembangkit listrik 10 ribu megawatt.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengkritik PLN yang menggunakan mata uang dollar Amerika Serikat  untuk membiayai proyek pembankit listrik 10 ribu megawatt. Seharusnya, pembelian bahan baku asal China menggunakan mata uang dalam bentuk dolar dikurangi dan langsung menggunakan mata uang China, Renminbi.

"Mereka senang, mereka setuju, itu tinggal prosesnya saja," ujar Wakil Direktur Utama Rudiantara di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis, 30 April 2009.

Menurut Rudiantara, pihaknya telah berkomunikasi dengan sejumlah perusahaan kontraktor China dan Bank Indonesia.yang sebelumnya telah meneken perjanjian bilateral swap penggunaan RMB. Namun, demikian penggunaan mata uang China tersebut masih harus dipersiapkan dulu proses serta prosedur detilnya.

Rudiantara menambahkan, selain dengan kontraktor dan perbankan, PLN juga berencana melakukan negosiasi swap mata uang pinjaman dengan sejumlah lembaga peminjam (lender). Namun tidak diungkapkan apakah penggunaan mata uang Renmimbi tersebut terbatas pada kontrak baru atau meliputi kontrak lama.

Rudiantara mengungkapkan sejumlah keuntungan bisa diperoleh kedua pihak jika perjanjian pembayaran diubah ke mata uang RMB. Bagi perusahaan China, mereka tidak perlu menjual valuta asing untuk memperoleh Renmimbi sebab ongkos produksinya menggunakan mata uang tersebut. Selain itu, perusahaan China juga tidak akan terkena premi karena tidak menjual valuta asing.

"Renmimbi juga sekarang sedang menguat. Kalau China perolehannya dananya dalam bentuk dollar, maka dalam Renmimbinya makin mengecil. Jadi benefitnya banyak baik bagi Cina maupun PLN," ujar Rudiantara.