Google dan Facebook Cs Bahas Penangkalan Konten ISIS

Pemuda Australia tampil dalam video propaganda ISIS
Sumber :
  • YouTube

VIVAnews - Perusahaan teknologi tengah berkumpul dalam pertemuan di London, Inggris, untuk menumpas aktivitas online kelompok ekstremis.

Dilaporkan para senior eksekutif Inggris di Google, Twitter, Facebook, Ask.com hadir dalam pertemuan puncak Downing Street. Pada pertemuan itu juga dihadiri Microsoft, Yahoo serta penyedia layanan internet di antaranya BT, Talk Talk, Sky dan Virgin.

Seorang sumber yang mengetahui topik pembicaraan menyebutkan pertemuan itu terkait dorongan Google cs agar mengatasi masalah pemerintah yaitu konten ilegal dan ekstremisme online.

Melansir Telegraph, Kamis 23 Oktober 2014, seorang sumber mengatakan pertemuan bakal melihat bagaimana cara memeprkuat mekanisme penanganan konten ilegal di internet.  Pemerintah Inggris, meminta perusahaan makin keras dan lebih intens untuk mencopot situs ekstremis.

Sumber juga mengatakan, Perdana Menteri Inggris David Cameron menginginkan perusahaan agar lebih intens mengatasi ektremisme online dengan melakukan 'skala dan akses' terhadap Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Sebelumnya pemerintah Inggris melakukan berbagai upaya untuk memberantas kelompok ekstremis dilakukan. Misalnya Menteri Dalam Negeri Theresa May telah meresmikan "Asbos online" atau perintah melarang ekstremisme tertentu dibahas di internet.

Beberapa perusahaan sudah memiliki aturan terkait hal itu. Misalnya Facebook, telah memiliki kebijakan tak akan menoleransi komentar atau pesan yang mendukung ekstremisme.

Terkait sistem itu, YouTube telah memiliki sistem yang memungkinkan Kementerian Dalam Negeri Inggris meminta platform video itu agar mencopot konten ektsremis.

Sementara pakar internet mengatakan pertemuan itu akan mengkaji keseimbangan antara kebebasan berbicara dan mencopot konten ekstremis.

Baca juga :