Laba Bersih Astra International Naik 8%

Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVAnews - PT Astra International Tbk mengumumkan laba bersih konsolidasian meningkat sebesar delapan persen selama sembilan bulan pertama 2014. Kinerja divisi agribisnis, kontraktor penambangan dan jasa keuangan menunjukkan peningkatan, namun sebagian terkoreksi oleh penurunan laba dari divisi otomotif akibat penurunan marjin pada sektor kendaraan roda empat.

Sementara itu, divisi penjualan alat berat mencatatkan hasil yang sedikit meningkat dibandingkan tahun lalu karena peningkatan penjualan suku cadang dan jasa purna jual. Walaupun, penjualan alat berat mengalami penurunan sebagai dampak melemahnya harga batu bara.

Presiden Direktur Astra Internasional, Prijono Sugiarto, Kamis 30 Oktober 2014, menjelaskan bahwa penjualan mobil Astra secara nasional menurun satu persen, sedangkan penjualan sepeda motor Astra meningkat sebesar sembilan persen.

Jumlah pembiayaan melalui bisnis pembiayaan otomotif Astra meningkat 11 persen. Penjualan unit Komatsu turun 10 persen. Kontrak produksi batu bara meningkat 15 persen. Sedangkan pengerjaan pemindahan tanah (overburden removal) turun 5 persen.

Kemudian, penjualan CPO (minyak sawit mentah) turun sebesar persen persen, sedangkan sejumlah 144 ribu ton olein berhasil dijual sepanjang sembilan bulan pertama 2014.

“Kinerja Grup Astra secara umum cukup memuaskan, meskipun masih dihadapkan pada tantangan kompetisi yang ketat pada bisnis kendaraan roda empat dan penurunan harga batubara. Kami memperkirakan kinerja perusahaan tidak akan banyak berubah hingga akhir tahun,” ujar Prijono dalam keterangan tertulis.

Ia menambahkan, pendapatan bersih konsolidasian Astra naik enam persen menjadi Rp150,6 triliun selama sembilan bulan pertama tahun ini, terutama karena peningkatan pendapatan dari sektor agribisnis dan kontrak penambangan.

Laba bersih konsolidasian meningkat sebesar delapan persen menjadi Rp14,5 triliun, mencerminkan peningkatan sebesar 107 persen kontribusi dari divisi agribisnis, peningkatan 40 persen kontribusi dari divisi alat berat dan pertambangan, peningkatan 14 persen kontribusi divisi jasa keuangan, serta penurunan kontribusi divisi otomotif sebesar 14 persen.

"Nilai aset bersih per saham tercatat sebesar Rp2.236 pada 30 September 2014, meningkat sebesar delapan persen dibandingkan dengan akhir 2013," kata Prijono.

Adapun utang bersih konsolidasian, tidak termasuk bisnis jasa keuangan, tercatat sebesar Rp3,8 triliun, meningkat tiga persen dibandingkan dengan akhir tahun 2013. Bisnis jasa keuangan mencatat utang bersih sebesar Rp43,4 triliun, sedikit meningkat dibanding tahun lalu sebesar Rp42,3 triliun. (asp)