VIDEO: Iran Berhasil Buat Replika Drone Siluman Amerika

pesawat X-47B drone
Sumber :
  • REUTERS/Jason Reed

VIVAnews - Iran mengklaim telah berhasil membuat drone mata-mata mirip dengan milik Amerika. Ini merupakan hasil dari tertangkapnya drone Amerika yang melintas di Irak 2011 lalu.

Hal ini dikonfirmasi Iran melalui sebuah video yang menunjukkan kemampuan pesawat tanpa awak tersebut. Dalam video tersebut diperlihatkan sebuah pesawat berwarna hitam, lengkap dengan dua sayap yang membentang.

Dilansir melalui RT.com, Jumat 14 November 2014, pesawat itu terbang melintasi gunung dan lembah sebelum akhirnya mendarat di lapangan udara tak dikenal. Pesawat udara nirawak (PUNA) ini sangat mirip dengan yang dimiliki Amerika, RQ-170 Sentinel yang pernah ditembak jatuh oleh Iran pada Desember 2011.

Pesawat itu berhasil dilumpuhkan setelah diketahui memasuki wilayah Iran tanpa izin. Sentinel diperkirakan terbang dari Afganistan melewati Iran saat akan melakukan misi mata-mata CIA.

Beberapa waktu lalu, pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Ali Khameinei mengumumkan mengenai keberhasilan ini. Menurutnya kesuksesan pembuatan replika ini memberikan sejarah baru bagi Iran.

"Hari ini merupakan hari terbaik dan tidak bisa kami lupakan," ujar Khamenei, dikutip dari video yang diposting Tasnim News Agency.

Ini merupakan coreng terburuk yang ditorehkan Iran untuk Amerika. Pasalnya, militer negara adidaya itu menyombongkan diri jika perangkat perang mereka, termasuk drone siluman itu, tidak akan bisa ditiru oleh pihak lain.

"Tidak mungkin drone itu bisa menyamainya teknologi yang kami miliki. Itu hanya replika, tidak lebih," ujar Kolonel Steve Warren dari militer udara Amerika.

Sayangnya, Teheran mematahkan klaim Amerika dengan membuat replikasi Sentinel. Bahkan Iran mengklaim jika drone siluman mereka lebih baik dari Sentinel buatan Amerika.

"Versi drone buatan Iran lebih ringan, hemat daya energi dan bisa melaju lebih cepat. Durasi terbangnya pun telah ditingkatkan. Amerika menggunakan materi metal dalam bodi Sentinel tapi kami tidak menggunakan metal sama sekali. Ini membantuk mengurangi ancaman deteksi radar," ujar Jenderal Amir Ali Hajizadeh, kepala divisi penerbangan elit Garda Revolusi Irak. (ren)




BACA JUGA: