OJK Minta Industri Jasa Keuangan Buat Terobosan Baru

Mantan Ketua Dewan Komisioner OJK 2012-2017, Muliaman D Hadad.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id -  Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Hadad, Jumat 16 Januari 2015, mengimbau kepada pelaku industri jasa keuangan agar memanfaatkan momentum reformasi struktural yang saat ini sudah mulai dilakukan oleh pemerintahan baru.

Hal ini dipandang penting demi mengoptimalikasi peran sektor jasa keuangan dalam mendorong ekonomi Indonesia tahun ini.

"Salah satunya dengan menyediakan infrastruktur dasar dan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan di berbagai daerah," ujar Muliaman di Jakarta.

Menurut Muliaman, OJK akan membantu dengan berbagai inisiatif dan terobosan guna mendukung pelaku usaha dalam memanfaatkan momentum tersebut. Salah satunya, dengan mendorong pendanaan yang besar dan bersifat jangka panjang dari pasar modal.

Inisiatif lainnya diprioritaskan terkait pendalaman pasar modal, terutama di sisi penawaran. Antara lain dengan penyederhanaan proses penawaran umum, perluasan jenis produk investasi untuk pembiayaan sektor tertentu dan peningkatan kualitas profesi, lembaga penunjang, perusahaan efek, dan manajer investasi.

"Kami menginginkan agar jumlah perusahaan, termasuk BUMN, yang memanfaatkan pendanaan melalui pasar modal di Indonesia, baik berupa penjualan atau penerbitan ekuitas maupun surat utang, dapat meningkat secara signifikan," kata Muliaman.

Dengan upaya tersebut diharapkan sektor jasa keuangan dapat lebih berperan dalam mendorong ekonomi Indonesia tahun ini.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil pun menegaskan telah banyak kebijakan yang diterbitkan pemerintah guna mendukung reformasi struktural.

Salah satunya memangkas subsidi bahan bakar minyak. Dengan demikian ruang fiskal yang dimiliki sangat besar tahun ini untuk membangun pusat-pusat ekonomi baru.

"Karena itu, kita tidak perlu takut lagi anggaran disandera subsidi," kata Sofyan.

Baca juga: