Bank Syariah Perlu Ekspansi ke Infrastruktur

Sumber :

VIVAnews - Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah, Muliaman D Hadad meminta agar perbankan syariah bisa mengembangkan inti bisnis usaha ke sektor yang lebih besar. Sektor tersebut misalnya, pembiayaan infrastruktur, pendidikan, energi, kesehatan dan teknologi.

Muliaman mengatakan pengembangan usaha ini perlu karena porsi ekonomi perbankan syariah di Indonesia masih sangat kecil. Dari total perbankan nasional, baru sekitar 2 persen. "Ini pertumbuhannya impresif, masih sangat kecil ukurannya," kata dia dalam pembukaan Seminar Ekonomi Syariah di Jakarta, Selasa 19 Mei 2009.

Menurut Muliaman, kecilnya pertumbuhan karena perbankan syariah belum mengembangkan usaha syariah ke bisnis yang lebih besar. "Ibarat ponsel, fasilitas yang ditawarkan dan dipakai itu hanya untuk SMS saja," kata dia.

Oleh karena itu, kata dia, dengan potensi permintaan keuangan syariah yang sangat tinggi, perluasan usaha perlu ke sektor lain. Apalagi saat ini pemerintah tengah mendorong percepatan pembangunan infrastruktur.

"Kalau bisa kenapa kita tidak ikut, jadi jangan sampai ketinggalan perbankan syariah ini. Mungkin akan lebih bervariasi, sehingga pertumbuhannya akan lebih cepat dan porsinya bisa mencapai 5 persen," kata dia. "Kuncinya adalah bagaimana perbankan dituntut untuk lebih kreatif."

Survei statistik perbankan syariah di Indonesia sampai dengan Maret 2009 menyebutkan total aset syariah mencapai Rp 53,4 triliun dengan total pembiayaan Rp 40,5 triliun. Rata-rata pertumbuhan ekonomi syariah dalam 5 tahun terakhir mencapai 46,3 persen.

Pertumbuhan semakin baik jika dihitung sejak 1992 di mana perbankan syariah tumbuh 60 persen dengan NPF lebih kecil dari 5 persen.