Peluang Tambah Emiten Sektor Tambang Masih Terbuka

Pertambangan Timah
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVA.co.id - Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) menilai potensi menggaet perusahaan tambang di bidang mineral dan batu bara (minerba) untuk melakukan pencatatan saham perdana, atau initial public offering
di Indonesia (IPO) masih besar. AEI mencatat perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia masih sedikit.

Anggota Tim Pengkajian Pertambangan dan Energi AEI, Herman Kasih, Kamis 26 Februari 2015, menyatakan bahwa saat ini emiten sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia ada 41, yang meliputi 33 emiten industri batu bara dan delapan emiten logam dan mineral

Menurut Herman, industri di sektor pertambangan memang memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi. Antara lain, tren harga komoditas yang menurun dan jumlah pasokan yang berlebihan.

"Harga komoditas batu bara masih belum membaik, poyeksi over supply di pasar gobal masih terjadi," ujar Herman di Jakarta.

Selain itu, kendala lain yang perlu diperhatikan oleh pengusaha tambang adalah kewajiban divestasi dan peningkatan pembayaran royalti. Sebab, kedua hal tersebut memengaruhi minat investor asing.

"Rencana kenaikan tarif rolyalti pemegang izin usaha pertambangan batu bara atas ekspor batu bara mengurangi minat investasi sub sektor batu bara," kata Herman.

Sementara itu, berdasarkan data Direktorat Jenderal Mineba Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) ada 6.000 pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang sudah memenuhi syarat Clean and Clear (CnC).

"Kondisi ini menunjukkan bahwa potensi perusahaan tambang Indonesia masih besar untuk menjadi emiten," kata Herman. (asp)


Baca juga: