Tata Kota Jakarta Disarankan Belajar dari Singapura

Wisata gratisan di Singapura.
Sumber :
  • Flickr
VIVA.co.id - Ibukota Jakarta selama ini kerap dipersepsikan dengan kemacetan. Persepsi itu sontak membuat warga ibukota pesimis dengan citra Jakarta di mata dunia.

Hal itu diungkapkan M. Rahmat Yananda, CEO Makna Informasi, dalam diskusi tentang "Identitas Jakarta: Inisiasi Program Rebranding Jakarta" yang diselenggarakan Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) di Jakarta. Dia menilai Jakarta merupakan kota dengan banyak citra. Sayangnya, citra yang kuat adalah citra negatif. Karenanya, upaya rebranding Jakarta harus dimulai dari pencarian dan penguatan identitas Jakarta yang berdaya saing.

"Citra Jakarta dipersepsikan dominan negatif. Warga kota merasakan langsung efek negatif kesemrawutan kota ketika bepergian dan beraktivitas. Efek yang sama juga dirasakan ketika warga mendapatkan pelayanan publik," ujar Rahmat kepada VIVA.co.id.

Rahmat pun membandingkan Jakarta dengan Singapura. Terlebih, dia melihat tata kota di Singapura yang lebih baik ketimbang di Jakarta.

"Misalnya, perbandingan fungsi layanan transportasi dan pelayanan publik antara Jakarta dan Singapura. Singapura yang diasosiasikan sebagai kota yang memiliki tata kelola yang berdaya saing menjadi lokasi kantor untuk perusahaan-perusahaan yang beroperasi secara global. Karenanya, Jakarta harus banyak belajar dari kota-kota tersebut," ujarnya. (one)

![vivamore=" Baca Juga :"][/vivamore]