RI Siap Bangun 100 Taman Teknologi dan Sains
Kamis, 7 Mei 2015 - 10:26 WIB
Sumber :
- Fajar Sodiq/Solo
VIVA.co.id
- Pemerintah merencanakan untuk membangun dan mengembangkan 100 Taman Sains dan Teknologi Nasional atau Science Techno Park (STP). Program tersebut sudah tercantum sesuai dalam program Nawa Cita masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Dalam pembangunan 100 STP ini, Jokowi telah memberi amanat kepada Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) untuk mengoordinasikannya. Berdirinya STP akan digelar secara serentak pembangunannya. Bandung akan menjadi kota simbolis dalam pembangunan STP mewakili 99 daerah lainnya di Indonesia.
"STP merupakan kawasan yang dikelola oleh manajemen profesional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan, melalui penguasaan, pengembangan, dan penerapan Iptek yang relevan," ujar pihak Kemenristek Dikti dalam keterangannya, Kamis, 7 Mei 2015.
Dijadwalkan, "Kick Off Program Nasional Pengembangan 100 STP" ini akan diselenggarakan di Convention Hall, Bandung Techno Park yang langsung dipimpin oleh Menteri Ristek Dikti, M. Nasir, hari ini.
Direncanakan, kegiatan ini juga akan dihadiri oleh Menteri Koordinator Pembangunan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Menteri PPN/Bappenas Adrinof Chaniago.
Baca Juga :
Menurut RPJMN 2015-2019, pemerintah menetapkan arah kebijakan dan strategi pembangunan bidang Iptek dalam rangka pembangunan 100 Techno Park di kabupaten/kota dan Science Park di setiap provinsi.
Dijelaskan, pembangunan Taman Sains dan Teknologi Nasional diarahkan berfungsi sebagai pusat pengembangan sains dan teknologi maju. Pembangunan Taman Sains di setiap provinsi diarahkan sebagai penyedia pengetahuan teknologi terkini kepada masyarakat.
"Sementara itu, pembangunan Taman Tekno di kabupaten/kota diarahkan sebagai pusat penerapan teknologi untuk mendorong perekonomian di kabupaten/kota untuk tempat pelatihan, pemagangan, pusat disseminasi teknologi, dan pusat advokasi bisnis ke masyarakat luas," tulis Kemenristek Dikti. (art)