Kemajuan Setjen Parlemen Thailand Patut Dicontoh

Deputi Perundang-undangan Setjen DPR Johnson Rajagukguk di Bangkok
Sumber :

VIVA.co.id - Sekretariat Jenderal DPR RI banyak mendapat masukan dan belajar dari Sekretariat Jenderal Parlemen Thailand. Berbagai kemajuan telah banyak dilakukan Sekretariat Parlemen Thailand, terutama terkait dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM), sarana, dan prasarana yang telah dimilikinya.

“Banyak yang kita contoh dari Sekretariat Jenderal Parlemen Thailand, baik dari sumber daya manusia (SDM), sarana dan prasana yang sudah dimilikinya. Ini yang harus dicontoh oleh Sekretariat Jenderal DPR RI,” kata Deputi Perundang-undangan Setjen DPR, Johnson Rajagukguk di Bangkok, saat memimpin Delegasi Sekretariat Jenderal DPR RI.

Kunjungan studi banding Sekretariat Jenderal DPR RI yang dilaksanakan dari tanggal 11 – 15 Mei 2015, berlangsung cukup efektif. Delegasi diterima oleh Sekretaris Jenderal Parlemen Thailand, Charae Panpruang.

Selama berada di negara Gajah Putih tersebut, Delegasi mengadakan pertemuan dengan sejumlah divisi dan unit kerja  di lingkungan Sekretariat Parlemen Thailand.

Delegasi dipimpin Deputi Perundang-undangan, Johnson Rajagukguk, didampingi Wakil Sekretaris Jenderal DPR RI, Achmad Djuned, Kepala Bagian Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP), Robert Juheng Purba, Kepala Bagian Pemberitaan, Dadang Prayitna, Kepala Bagian Administrasi Keanggotaan Dewan Suratna dan dua orang Legal Drafter, Budi dan Umam.

Kepada Delegasi Setjen DPR, Charae Panpruang menjelaskan, jumlah pegawai permanen yang ada di Sekretariat Jenderal Parlemen Thailand sebanyak 2.000 pegawai, ditambah  200 pegawai kontrak. Pegawai kontrak bekerja pada bidang yang terkait dengan TV dan Radio Parlemen dan bekerja di bidang kebersihan, serta bidang lainnnya.

Sebagai supporting system parlemen, Setjen Parlemen Thailand selalu berupaya meningkatkan SDM-nya, di antaranya melakukan program pertukaran pegawai dengan parlemen negara-negara sahabat. Selain untuk meningkatkan pengetahuan tentang parlemen negara-negara sahabat, mereka juga meningkatkan kemampuan berbahasa negara yang bersangkutan.

Terkait dengan keamanan gedung Parlemen Thailand, dilakukan oleh Polisi Parlemen yang merupakan pegawai Setjen Parlemen negara itu. Polisi Parlemen Thailand yang mengeluarkan ID Card bagi tamu-tamu yang berkunjung ke lingkungan Parlemen Thailand. Untuk keluar masuk tamu, Polisi Parlemen Thailand hanya membuka dua akses pintu masuk dan keluar. Kecuali, jika ada acara nasional, pintu akses dibuka lebih dari dua akses.

Keamanan di lingkungan Parlemen Thailand, menurut Charae, dilakukan secara professional. Mereka mendapatkan training pengenalan teknologi keamanan dan intelejen. Setiap tamu yang datang harus mengenakan ID Card yang dikeluarkan oleh Polisi Parlemen. Kecuali ID Card untuk wartawan, dikeluarkan oleh Humas Setjen Parlemen Thailand.

Sama halnya dengan pegawai parlemen, wartawan yang akan meliput di Parlemen Thailand, sebelumnya mendapat training mengenai keparlemenan. Wartawan yang meliput di Parlemen Thailand sebanyak 150 orang wartawan. Mereka disediakan ruang media center, dengan fasilitas komputer dan internet, serta terdapat tempat khusus untuk konferensi pers. (www.dpr.go.id)