Hati-hati Arus Balik Lebih Berbahaya daripada Mudik

Puncak arus mudik di Tol Pejagan-Pemalang yang belum jadi pada tahun lalu.
Sumber :
  • Antara/Sigid Kurniawan
VIVA.co.id - Memperingati Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga besar di kampung halaman, memang menjadi ritual rutin bagi sebagian masyarakat Indonesia. Perjalanan mudik yang cukup jauh pun ditempuh, demi bertemu sanak saudara, kerabat, dan teman lama.

Namun, bagi masyarakat yang akan kembali setelah mudik, terutama yang menggunakan kendaraan pribadi, baik roda empat maupun roda dua, diharapkan lebih ekstra hati-hati saat berkendara.

Sebab, menurut instruktur RDC (Real Driving Center), Marcell Kurniawan, Kamis 16 Juli 2015, berkendara saat arus balik memiliki resiko kecelakaan lebih besar dibandingkan saat akan mudik.

“Karena faktanya, kecelakaan saat arus balik itu lebih besar daripada saat pergi. Ini, karena semangatnya sudah hilang,” kata Marcell.

Marcell juga menyatakan, saat berada di kampung halaman, biasanya para pemudik letih, setelah melakukan perjalanan ke beberapa tempat untuk bersilahturahmi. 

Selain itu, kata Marcell, banyaknya terjadi kecelakaan saat arus balik, disebabkan efek psikologis. Para pengendara sering tidak fokus saat mengemudi, faktornya karena pekerjaan, atau yang lainnya.

"Karena driving is full time job. Kalau pikiran kita terganggu, seperti mental turun, mengemudi kita juga menjadi tidak baik. Jadi, selain kelelahan, efek psikologi juga berpengaruh," ungkap Marcell.

Untuk mensiasati kondisi tersebut, ada baiknya pemudik memanjakan diri sendiri dalam satu hari dengan cara beristirahat, atau tidur dengan waktu yang sesuai sebelum melakukan perjalanan. (asp)