Ekonom: Pemerintah Harus Antisipasi Risiko Krisis Ekonomi
Rabu, 2 September 2015 - 15:10 WIB
Sumber :
VIVA.co.id - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) meminta kepada pemerintah Indonesia, agar segera bertindak cepat dan memberikan solusi kongkret terkait terus melambatnya kondisi ekonomi di Indonesia.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi risiko Indonesia kembali terjebak pada krisis ekonomi seperti tahun 1998.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi risiko Indonesia kembali terjebak pada krisis ekonomi seperti tahun 1998.
Ekonom Senior Indef, Didik J. Rachbini, Rabu 2 September 2015, mengatakan solusi kongkret yang harus dilakukan pemerintah di antaranya, yaitu bisa memperbaiki kondisi psikologis dalam tatanan pemerintahannya.
"Kondisi psikologis politik ekonomi perlu diperbaiki mulai dari parlemen hingga di dalam kabinet Presiden Joko Widodo. Karena ini akan merembet ke kondisi ekonomi, seperti pembenahan problem internal," ujar Didik di kantornya, di Jakarta.
Pembenahan kondisi internal ini, kata Didik, supaya nantinya tidak ada lagi orang-orang dalam pemerintahan Jokowi memberikan pernyataan yang berbeda, sehingga menimbulkan silang pendapat di publik.
Tak hanya itu, dia menjelaskan, pemeritah juga diminta untuk lebih peka dalam mengantisipasi fluktuasi global yang dinilainya makin sering menganggu perekonomian nasional.
"Ini tidak bisa main-main, harus tahu cuacanya, frekuensi sekarang berubah-ubah. Contoh, harga minyak dulu US$100 per barel jadi US$38 per barel. Jadi, pemerintah harus bisa mengamati dan paham fluktuasi, serta anomali," katanya.
Dengan begitu, dia mengharapkan, pemerintah tidak lagi mengkambinghitamkan kondisi global yang menjadi penyebab anjloknya kondisi perekonomian Indonesia saat ini.
"(Jokowi) harus paham krisis ekonomi global, tetapi tidak menyalah-nyalahkan kondisi ekonomi global," ujarnya. (asp)