Ekspor Non Migas Jawa Timur Naik 33,4%

Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
VIVA.co.id
- Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, berdampak positif terhadap kinerja ekspor non migas Jawa Timur. Pada Agustus 2015, tercatat ekspor non migas Jatim, naik sebesar 33,4 persen dibanding Juli 2015.

Kepala Badan Pusat Statistik Jatim, M. Sairi Hasbullah, Selasa 1‎5 September 2015, mengatakan pada Agustus 2015, tercatat nilai ekspor non migas Jawa Timur mencapai US$1,31 miliar, naik 33,4 persen dibanding Juli 2015 yang hanya dikisaran US$984,57 juta.

"Kenaikan ekspor ini terjadi pada seluruh komoditas andalan. Tetapi, kenaikan terbesar terjadi pada ekspor perhiasan dan permata yang mencapai 207,7 persen, dari US$82,408 juta pada Juli 2015 menjadi US$253,574 juta. Dan, komoditas ekspor ini menjadi penyumbang terbesar ekspor non migas Jawa Timur selama Agustus 2015 yang mencapai 19,31 persen," kata Sairi Hasbullah.

Kenaikan kedua terjadi untuk komoditas ekspor daging dan ikan olahan yang mencapai 68,82 persen, dari US$27,17 juta pada Juli 2015 menjadi US$45,87 juta. Walaupun komoditas ini mengalami lonjakan cukup tinggi, namun sumbangannya terhadap total nilai ekspor non migas masih menduduki peringkat ketujuh, yaitu hanya dikisar 3,49 persen.

Ekspor terbesar kedua, adalah lemak, minyak hewani dan nabati mencapai 8,19 persen. Realisasi kenaikan komoditas ini pada Agustus mencapai 21,61 persen, menjadi US$107,381 juta dari posisi Juli 2015 yang masih dikisaran US$88,30 juta.

Ekspor terbesar ke tiga adalah, kayu dan barang dari kayu, mencapai 7,03 persen. Realisasi ekspor pada Agustus 2015 mencapai sebesar US$92,28 juta, naik 24,64 persen dibanding Juli 2015, yang mencapai US$74,043 juta. 

"Untuk ekspor udang dan ikan yang menjadi penyumbang ekspor non migas terbesar ke empat juga mengalami kenaikan, yaitu sebesar 8,34 persen, dari Juli US$69,071 juta menjadi US$74,833 juta," terang Sairi.

Kenaikan tertinggi terjadi pada negara tujuan Singapura, dengan besaran 161,71 persen, disusul Amerika Serikat naik 32,47 persen dan Australia naik 33,1 persen. Meskipun Singapura mengalami kenaikan. Signifikan, tetapi sumbangannya terhadap toal ekspor non migas masih cukup kecil. 

"Ada tiga negara masih mendominasi ekspor Jatim, yaitu Jepang, Amerika Serikat dan Tiongkok. Ketiga negara tersebut menyedot sekitar 34,7 persen total ekspor non migas Jatim," tuturnya.

Data BPS menunjukkan, pada Agustus 2015, ekspor non migas Jatim ke Jepang mencapai US$161 juta, ke Amerika Serikat mencapai US$166,41 juta dan ekspor non migas ke Tiongkok mencapai US$122,65 juta. (asp)