Kegiatan Penambangan Dihentikan Sementara

Sumber :

VIVAnews - Pemerintah Sawahlunto menghentikan kegiatan tambang rakyat di kawasan tersebut terhitung mulai besok pasca meledaknya tambang dalam di Kawasan Bukik Cigak, Talawi, Sawahlunto.

Tim ahli dari pertambangan akan melakukan pengecekan kelayakan operasional tambang dalam beberapa hari ke depan.

"Kita berharap dalam seminggu proses pengecekkan ini bisa dilakukan sehingga kebutuhan batu bara nasional bisa tetap disuplay dari sini," kata Walikota Sawahlunto Amran Nur pada VIVAnews.com, Rabu 17 Juni 2009.

Menurut Amran, pihaknya akan kembali memeriksa kelayakan perusahaan-perusahaan pertambangan yang berada di kawasan bekas daerah pertambangan PT Bukit Asam Unit Ombilin. Hingga saat ini, tercatat sekitar 13 perusahaan tambang yang beroperasi di Sawahlunto yang izinnya dikeluarkan pemerintah setempat.

“Jika dalam pengecekkan nanti ditemukan sejumlah perusahaan tidak memiliki prosedur kelayakannya yang cukup, untuk sementara proses penambangannya kita hentikan,” kata Amran. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kejadian serupa yang menyebabkan korban jiwa dalam jumlah yang tak sedikit.

Sejak kejadian ledakan tambang di KP milik Dasrat, pemerintah setempat menutup sementara operasional tambang batu bara di Sawahlunto. Menurut catatan pemerintah setempat, CV Perdana yang mengelola pertambangan di kawasan milik Dasrat berada di perbatasan Sawahlunto dan Kabupaten Sijunjung.

Hanya saja, berdasarkan geografis tempat perusahaan penambang tersebut beroperasi masuk ke dalam kawasan Kota Sawahlunto. “CV Perdana tidak memiliki izin penambangan tapi mereka memiliki kontrak kerjasama dengan PT Dasrat yang menguasai areal tersebut,” kata Amran.

Sebelumnya, ledakan hebat di lubang tambang dalam ini menewaskan sedikitnya 27 orang penambang. Menurut informasi tim SAR di lokasi, sedikitnya sekitar 6 orang pekerja tambang masih terjebak di dalam lubang pasca ledakan Selasa pagi (16 Juni 2009) sekitar pukul 10.00 WIB.

Laporan: Eri Naldi | Padang