Cara Cegah Datangnya 'Tagihan Gaib' di Kartu Kredit Anda
Kamis, 8 Oktober 2015 - 08:02 WIB
Sumber :
- Istimewa
VIVA.co.id - Kartu kredit kini telah menjadi gaya hidup. Segala transaksi belanja menjadi semakin mudah, ketika mengunakan kartu kredit.
Di satu sisi, intaian pencurian informasi kartu kredit hingga orang lain bisa melakukan transaksi dengan menggunakan kartu kredit yang Anda miliki semakin perlu diwaspadai.
Pencurian informasi, atau card skimming ini adalah tindakan dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu kredit, atau debit secara ilegal.
Dalam praktik, biasanya pencuri data kartu kredit akan menggunakan alat tambahan yang bernama skimmer, atau kamera intai untuk merekam data kartu dan PIN.
Bahkan, alat yang digunakan para pencuri data ini bentuknya terlihat menyatu dengan mesin electronic data capture (EDC) yang sering digunakan ketika Anda melakukan transaksi kartu. Sebagai orang awam, tentu akan sulit bagi Anda yang awam untuk mengenalinya.
Untuk mengantisipasi datangnya 'tagihan gaib' karena penyalahgunaan kartu kredit Anda, berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan.
Perhatikan ketika lakukan transaksi
Bila sedang makan di restoran, apakah Anda pernah memberikan kartu kredit kepada pelayan, karena malas untuk pergi ke kasir untuk melakukan pembayaran.
Bila dimungkinkan, setop kebiasaan itu. Jangan malas untuk langsung pergi ke kasir, agar Anda bisa memperhatikan bagaimana kartu kredit didigunakan.
Selalu periksa tagihan
Inilah yang perlu Anda lakukan secara teratur. Caranya, buatlah catatan setiap transaksi yang pernah Anda lakukan dengan kartu kredit. Kemudian, sesuaikan dengan tagihan yang datang. Selanjutnya, Anda bisa segera mengetahui jika ada transaksi yang aneh.
Jangan terima jika harus dua kali
Curigalah bila petugas kasir meminta memasukkan kartu kredit Anda ke mesin EDC untuk kali yang kedua.
Selalu belanja di penjual tepercaya
Penjual tepercaya biasanya memiliki standar keamanan sendiri. Bila berbentuk merchant, atau toko biasanya mereka memiliki standar keamanan dan kamera pengintai yang bisa memantau gerak-gerik mencurigakan saat bertransaksi.
Jika transaksi belanja online, biasanya akan ada otorisasi penggunaan kartu kredit untuk setiap transaksi yang dilakukan.
Namun, Anda juga perlu behati-hati. Sebab, merchant, atau toko yang besar pun tidak menjamin transaksi itu aman. Sebab, ada satu kasus di mana perangkat skimming (alat pencurian informasi data) pernah ditemukan di ATM yang berada di sebuah toko populer di Florida
Bukan ATM sembarang tempat
Poin ini perlu diperhatikan ketika Anda sering melakukan transaksi dengan menggunakan ATM. Misalnya, melakukan transaksi tarik tunai dengan kartu kredit.
Yang harus dilakukan adalah, perhatikan dengan seksama mesin yang digunakan.
Jika ada keanehan ketika memasukkan kartu ke ATM tersebut, batalkan transaksi. Sebab, mesin ATM yang berada di luar bank dan di daerah sepi terkadang banyak yang menjadi target pencuri.
Rahasiakan PIN
Saat ini, beberapa transaksi kartu kredit telah menggunakan PIN. Artinya, satu hal yang mesti dilakukan adalah dengan selalu merahasiakan PIN yang Anda gunakan.
Misalnya, saat melakukan tarik tunai kartu kredit di ATM. Bisa saja kamera tersembunyi memantau aktivitas Anda.
Transaksi online aman
Sebuah pembayaran transaksi situs belanja online lebih mudah dilakukan ketika memakai kartu kredit sebagai alat bayarnya. Di sinilah, kehati-hatian Anda ditingkatkan.
Sebab, transaksi pembayaran online tidak perlu tanda tangan atau PIN, karena hanya perlu memasukkan tiga angka keamanan yang biasanya terletak di belakang kartu atau biasa disebut CVN.
Angka itulah yang bisa diambil oleh si pencuri dan bisa digunakan untuk transaksi di mana saja.
Walaupun, saat ini banyak bank yang juga mengeluarkan layanan otorisasi PIN yang langsung dikirimkan langsung ke nomor telepon terdaftar yang dimiliki Anda sebagai validitas transaksi. (asp)