Mensejahterakan Masyarakat Lewat Ekonomi Syariah, Bisakah?

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro
Sumber :
  • ANTARA/Vitalis Yogi Trisna
VIVA.co.id - Bank Indonesia (BI)msecara resmi membuka festival Ekonomi Syariah Indonesia (ISEF) 2015 di kota Surabaya, Jawa Timur, dengan tema Pemberdayaan ekonomi dan keuangan syariah untuk kesejahteraan rakyat.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengungkapkan festival ini merupakan momentum yang tepat sebagai bagian dari pengembangan ekonomi syariah. Apalagi, festival ini sejalan dengan upaya dalam mengakselerasi beberapa program pemerintah untuk mensejahterakan rakyat.

Mulai dari penyaluran gaji sejumlah aparatur negara, seperti pegawai negeri sipil (PNS), TNI, maupun Polri melalui skema perbankan syariah. 

Selain itu, penerbitan instrumen obligasi syariah untuk menambah opsi portofolio investasi industri keuangan syariah.

"Termasuk menerbitkan sukuk ritel setiap tahunnya sebagai upaya meningkatkan peran masyarakat untuk berinvestasi pada produk yang sesuai syariah, aman, dan menguntungkan," ujar Bambang, dalam pembukaan ISEF 2015 di Lapangan Kodam V Brawijaya, Surabaya. 

Prinsip keuangan Islam dinilai Bambang tepat dalam konteks pemerataan pertumbuhan. Mulai dari berbagai prinsip risiko sebagai alternatif pembiayaan konvensional, serta prinsip redistribusi kesejahteraan. Prinsip ini, kata dia, telah diterapkan pada keuangan syariah.

"Jadi, pembiayaan UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah), asuransi mikro untuk tingkatkan aset, instrumen redistribusi kesejahteraan melalui zakat dan wakaf. Ini sudah melengkapi prinsip berbagai risiko dengan target masyarakat yang kurang mampu," kata dia.

Di samping itu, peran pemerintah mengembangkan ekonomi keuangan syariah sudah dilakukan. Bambang mengatakan, pemerintah telah menjalin kerja sama dengan Islamic Development Bank (IDB), untuk mewujudkan pengembangan tersebut.

Belum lagi, kata Bambang, Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah dalam perhelatan Sidang Tahunan IDB pada tahun depan. 

Melalui penyelenggaraan tersebut, diharapkan mampu memperoleh manfaat yang maksimal, khususnya pembangunan ekonomi masyarakat.

"Kami kerja sama mengenai permodalan, pembiayaan, investasi dan infrastruktur sosial dan ekonomi, membantu proporsi perdagangan internasional, serta melakukan penelitian kegiatan ekonomi keuangan syariah," ungkapnya.

Karena itu, Bambang berharap, rangkaian acara ISEF 2015 dapat berjalan dengan lancar, serta mampu menghasilkan ide dan gagasan konkret dalam mengembangkan industri keuangan syariah.

"Saya sampaikan apresiasi kepada jajaran pemerintah Provinsi (Pemprov), BI, dan seluruh pihak yang berpartisipasi. Akhir kata, saya membuka ISEF 2015 dengan mengucapkan Bismillah," tuturnya.