Skandal Freeport, Telusuri Peran Ganda Maroef Sjamsuddin

Menteri ESDM, Sudirman Said, (kanan) bersalaman dengan Chairman Freeport-McMoran, James R. Moffet, disaksikkan Presdir PT. Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin, di Jakarta, Minggu (25/1/2015).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ismar Patrizki

VIVA.co.id - ā€ˇPercakapan yang diduga dilakukan Ketua DPR RI Setya Novanto dengan pengusaha Riza Chalid, dan Presiden Direktur Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin, memunculkan spekulasi keterlibatan BIN dalam skandal Freeport.

Nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dicatut dalam percakapan yang diserahkan oleh Menteri ESDM Sudirman Said ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

Spekulasi keterlibatan BIN ini muncul karena Presiden Direktur Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin, merupakan mantan Wakil Kepala BIN.

"CEO Freeport memang mantan Wakabin. Karena sudah mantan pejabat ya tentu secara legal boleh-boleh saja jadi CEO atau komisaris perusahaan asing. Tapi memang secara etika bisa disayangkan karena yang terjadi kemudian bukan lagi menjaga kepentingan negara, tapi kepentingan profit asing," kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Hanafi Rais, Senin, 23 November 2015.

Hanafi menambahkan saat ini harus ditelusuri apakah Maroef berperan ganda; menjadi CEO Freeport dan agen BIN. [Baca: ]

"Apakah dia juga berperan sebagai agen BIN. Ini yang perlu ditelusuri. Sekalipun dunia intelijen biasanya punya rumus plausible deniability (penyangkalan yang masuk akal)," ujar Hanafi.

Politikus Partai Aman Nasional (PAN) menjelaskan bila memang ada indikasi kuat BIN terlibat dalam masalah perpanjangan kontrak Freeport ini, Komisi I DPR bisa menggunakan haknya.

"DPR punya hak pengawasannya melalui timwas (Tim Pengawas) intelijen yang sudah dibentuk," kata Hanafi.

Saat ini, Komisi I belum menggunakan hak tersebut. Komisi I masih menunggu proses yang dilakukan oleh MKD. "Kita beri kesempatan MKD bekerja sebaik-baiknya. Komisi melihat dulu perkembangan di MKD," kata Hanafi. [Baca: ]

Sebelumnya, Kepala BIN, Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Sutiyoso kepada VIVA.co.id, Jumat, 20 November 2015, membantah keterlibatan BIN dalam skandal Freeport.

"Tidak ada anggota BIN yang terlibat kasus ini. Tidak ada anggota BIN bekerja tanpa perintah dari atasannya," kata Sutiyoso. (ase)