Ingin Mendunia, Perusahaan Ini Perkuat Litbang

Axioo menggembleng siswa SMK
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id - Vendor perangkat mobile, Axioo meluncurkan ponsel pintar (smartphone) terbarunya, Venge dan Venge X ke pasar Indonesia.

Axioo berharap, smartphone andalannya itu bisa dikembangkan ke pasar luar negeri. Ambisi Axioo bukan angan-angan. Sebab, selama ini produk notebook Axioo memang sudah dikembangkan di pasar Turki, Rusia sampai Brasil sejak 2007 sampai saat ini.

"Nah kita mau handphone yang kita buat mulai dari software dan hardware bisa kembangkan di banyak negara lain yang punya kemiripan dengan Indonesia," kata Chief Executive Officer (CEO) Axioo, Samuel Lauw di Senayan City, Jakarta, Kamis, 26 November 2015.

Kemiripan yang dimaksud yaitu negara yang termasuk kesulitan mengembangkan software dan lainnya dari sebuah perangkat. Mengenai kapan produk smartphone Axioo bisa mendunia, Samuel mengaku hal itu tergantung dari kesiapan ekosistemnya. "Beberapa bulan lagi," kata dia.

Ambisi itu, kata Samuel, dikuatkan dengan performa tim penelitian dan pengembangan (litbang) Axioo yang dalam dua tahun terakhir ini membantu mengembangkan brand perangkat di negara lain.

Bos Axioo itu mengatakan, jumlah tim litbang itu ada 25 orang dan sudah membantu dua negara di luar negeri termasuk Rusia, untuk mengembangkan produk tertentu.

Ia mengakui, memang 80 persen tim litbang tersebut ada di luar negeri. Tapi perusahaan tetap berkeinginan mengembangkan produknya ke luar negeri dan memperbesar porsi tim litbang dari Tanah Air. Untuk mengembangkan produk smartphone Axioo di luar negeri, perusahaan ini punya modal lainnya yaitu lisensi dari MediaTek untuk bisa memodifikasi smartphone terbaru tersebut.

Dengan mengantongi lisensi itu, Axioo akan mendorong konsumen di Indonesia 'naik kelas' dari sekadar pengguna saja. Sebab dengan hal itu, terbuka peluang pengguna Tanah Air bisa menjadi pengembang dan memodifikasi perangkat keluaran Axioo. "Dari dulu spirit Axioo itu kita mau jadi pelopor juga dalam hal teknologi, sepeti di notebook," kata pria berkacamata itu.

Dia mengatakan, salah satu keuntungan lisensi itu adalah pengguna bisa memodifikasi software pada smartphone keluaran Axioo. Hal itu disebutkan sebagai terobosan, sebab belum ada vendor yang bisa melakukan hal itu di Indonesia.

Langkah menyasar pasar luar negeri itu merupakan salah satu titik penting. Sebab, rata-rata brand perangkat mobile lokal kurang kuat karena tidak bisa muncul di pasar luar Tanah Air. "Kebanyakan enggak punya akses global. Kita kan brand global yang kebetulan ada di Indonesia. Produk kami dipakai oleh banyak negara seperti Turki, India, Brasil, dan lainnya."

(mus)