2016, Laba Perusahaan per Saham Berpotensi Naik Lebih 10%

Ilustrasi investor pasar modal.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Peluang investasi pada tahun 2016 dinilai akan lebih baik dibandingkan dengan tahun 2015. Hal ini melihat pemulihan ekonomi tahun depan akan mulai terasa menyusul diluncurkannya paket-paket kebijakan ekonomi Jokowi baru-baru ini.

Hal ini diutarakan Head of Indonesia Research in Credit Suisse, Jahanzeb Naseer, di Jakarta, Senin 21 Desember 2015.

Ia menilai tahun 2016 bisa menjadi tahun pertama naiknya laba per saham, sejak 2011. Pada tahun 2016 laba per saham diprediksi bisa tumbuh di atas 10 persen. Sementara, estimasi laba per saham pada tahun 2015 berkisar di bawah 10 persen.


"Estimasi laba per saham sudah dipotong tiap tahun dari tahun 2011, Kita telah melihat tanda-tanda perbaikan konsumsi dan belanja modal pada tahun 2016. Walaupun pelan, akan terfokuskan di belanja pemerintah dan belanja sosial,'' ujarnya.


Ia mengatakan, dalam empat tahun terakhir hampir tidak adanya pertumbuhan laba per saham. Hal ini terjadi di seluruh Asia, Khususnya Indonesia.


"Terakhir kali pendapatan mengalami peningkatan adalah pada tahun 2011, pasar saham sulit untuk memberikan kinerja yang stabil ketika pendapatan sedang direvisi turun," katanya.