Beli Lahan di Jakarta Setara Dana Pembangunan Sejumlah Tol

Pembangunan jalan tol
Sumber :
  • Antara/ Indrianto Eko Suwarso
VIVA.co.id - Pembangunan infrastruktur di bidang jalan dan jembatan masih menjadi prioritas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 2016.

Hal ini dibuktikan, dari kontrak 644 paket yang ditandatangani di tahun ini, terdapat 436 paket pembangunan jalan dan jembatan yang paling mendominasi, yakni senilai Rp7,93 triliun.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Rabu 6 Januari 2016, mengatakan besarnya penyerapan anggaran untuk pembangunan ini, karena harga-harga lahan yang harus dibeli dari masyarakat untuk membangun jalan dan jembatan nilainya menjulang tinggi.

Misalnya, jika pembangunan itu berada di wilayah kota-kota besar dan padat penduduk, salah satunya Jakarta.

"Anggaran tanah di kami itu tidak terbatas, seperti di Jakarta ini menyerap dana paling besar, karena tanahnya paling mahal," ujar Basuki di kantornya, Jakarta.

Menurut Basuki, karena pembebasan lahan yang ada di kota-kota besar harus memakan biaya yang besar, saat ini pihaknya akan terus memprioritaskan pembangunan jalan dan jembatan di luar wilayah Pulau Jawa.

"Jadi, kami prioritaskan yang jalan tol Sumatera, jadi yang di luar dulu. Kami menunggu, pada 2016 ini kalau ada lahan, nanti kami bayar. Sebenarnya sudah siap bayar, cuma penyerapannya besar. Karena anggaran kami pada 2015, hanya Rp4 triliun untuk pembebasan lahan," katanya.

Basuki menjelaskan, dana Rp4 triliun itu bisa dipakai pembebasan lahan untuk tol beberapa kota yang berada di luar Jakarta. Namun, dana itu jika dipakai di Jakarta, hanya bisa untuk wilayah Jakarta saja.

"Semua tol-tol di beberapa kota di luar Jakarta, ada dana Rp4 triliun. Kalau di Jakarta itu ada dana sendiri yaitu Rp4 triliun juga, tetapi untuk Jakarta saja. Itu untuk bayar lahan di Jakarta, karena memang mahal," ujarnya. (asp)