Pemerintah akan Bangun Bandara di Sekitar Candi Borobudur

Presiden Jokowi
Sumber :
  • Dokumentasi Sekretariat Kabinet
VIVA.co.id
- Pemerintah berencana membangun bandar udara baru berstandar internasional di sekitar Candi Borobudur, Jawa Tengah. Itu dilakukan untuk mendukung target kunjungan wisatawan mancanegara ke Borobudur.

Seperti diketahui, pemerintah menargetkan 2 juta wisatawan asing dan 5 juta wisatawan domestik pada 2019 berkunjung ke Candi Borobudur yang terletak di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, dari rata-rata kunjungan saat ini hanya 200 ribu hingga 300 ribu orang per tahun.

Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya mengatakan, pemerintah akan mengembangkan kawasan Borobudur sebagai destinasi utama berstandar internasional.

“Apa artinya destinasi utama? Orang dari luar negeri itu langsung ke Borobudur. Kalau sudah ditetapkan sebagai destinasi utama, maka airport harus dibangun, international airport harus dibangun, fasilitas hotel-hotel harus juga berskala internasional,” kata Arief, seperti dikutip pada laman Sekretariat Kabinet, Senin, 1 Februari 2016.

Terkait rencana itu, pekan lalu Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas yang dihadiri Menpar, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, Mensesneg, Pratikno, Seskab, Pramono Anung, Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dan Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X.

Arief menegaskan, soal bandara internasional tidak harus Bandara Ahmad Yani, Semarang. “Kami bisa saja membangun bandara baru, tapi bisa dipastikan dia harus international airport dan standarnya harus internasional, seperti Bandara Soekarno Hatta,” ujarnya.

Sayangnya, Arief menolak berkomentar terkait lokasi pembangunan bandara baru di sekitar kawasan Borobudur. “Lokasinya saya tidak boleh ngomong, nanti dimarahi Pak Jonan (Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan),” kata Arief.

Menurut Arief, rapat terbatas telah menyepakati branding untuk menjadikan Borobudur sebagai destinasi utama wisatawan, tagline-nya Borobudur mahakarya budaya dunia atau world cultural masterpiece.

Adapun, dari sisi pengelolaan, rapat terbatas menyepakati pembentukan Badan Otorita Borobudur. “Nanti kami akan kelola secara integrasi karena kami sudah bisa merumuskan kelemahan kami adalah ini single destination tapi multi management. Itu enggak mungkin satu perusahaan, katakan CEOnya ada empat, apalagi lima. Akhirnya kami sepakat untuk dibentuknya Badan Otorita Borobudur,” papar Menpar.

Dia mengungkapkan, Badan Otorita Borobudur nantinya ada di bawah Presiden dan berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman. “Ini masih diusulkan ya, nanti Presiden yang menerapkan. Ketua Pelaksana Harian-nya adalah Menpar."
(mus)