Presiden Obama Ajukan Tambahan Pajak Baru Minyak

Presiden AS Barack Obama.
Sumber :
  • REUTERS/Carlos Barria
VIVA.co.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama akan mengumumkan adanya tambahan pajak sebesar US$10 per barel pada minyak mentah, minggu depan. 

Tambahan pajak itu rencananya untuk mendanai perbaikan infrastruktur transportasi yang dinilai sudah terlalu tua, demikian disampaikan Gedung Putih Kamis atau Jumat WIB. 

Dilansir dari Reuters, Jumat 5 Februari 2016, biaya yang diusulkan, yang akan dibayar oleh perusahaan minyak secara bertahap selama lima tahun. 

Pernyataan itu langsung mendapat tanggapan negatif anggota parlemen di Kongres yang dikuasai Partai Republik.

Pada tahun lalu, Obama mengatakan negara harus menghentikan subsidi bahan bakar fosil dan beralih ke bahan bakar terbarukan yang dinilai tidak akan memperburuk perubahan iklim.

"Dengan menempatkan biaya pada minyak, rencana Presiden menciptakan insentif yang jelas untuk inovasi sektor swasta dalam mengurangi ketergantungan pada minyak dan pada saat yang sama berinvestasi dalam teknologi energi bersih yang akan menjadi kekuatan di masa depan," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan. Rencananya anggaran negara 2017 akan diumumkan secara resmi pada Selasa.

Harga minyak pada bulan lalu jatuh ke US$30 per barel, level terendah sejak tahun 2003, karena rendahnya permintaan sementara pasokan melimpah.

"Pada saat perusahaan minyak tengah melalui krisis keuangan terbesar di lebih dari 25 tahun, itu tidak masuk akal untuk menaikkan biaya pada industri," kata Neal Kirby, juru bicara Petroleum Association Independent of America, mengatakan dalam sebuah pernyataan.