Ini yang Buat Rupiah Bisa Menguat atau Melemah

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini, Selasa, 9 Februari 2016 akan bergerak di kisaran level Rp13.575 hingga Rp13.650. Mata uang Paman Sam diproyeksi menguat seiring dengan positifnya data pengangguran AS. 

"Terutama jika rilis data pengangguran AS direspons positif oleh para pelaku pasar," ujar Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada, Selasa 9 Februari 2016. 
 
Reza mengatakan, rupiah yang sempat menguat di level Rp13.630 per dolar AS di pasar spot valas, merupakan imbas capital inflow atau masuknya modal asing sebanyak Rp2,3 triliun beberapa waktu lalu. Jumlah itu merupakan yang terbesar pada tahun ini.
 
Selain itu, rupiah juga menguat jika ditopang dengan potensi penguatan harga minyak mentah dunia. Sebab, pergerakan harga minyak dunia di area positif membuat nilai dolar AS sebagai mata uang safe haven dapat kembali melemah.
 
"Namun karena harga minyak yang sangat fluktuatif, membuat pelaku pasar akan melakukan aksi hit and run hingga produksi minyak dunia terkonfirmasi akan dipangkas oleh negara-negara penghasil minyak," ujarnya.
 
Selain itu, kata Reza, positifnya pertumbuhan ekonomi Indonesia memberikan angin segar tersendiri kepada investor. Hal itu dapat membuat rupiah terus menguat. 
 
"Terlihat bahwa pelaku pasar memanfaatkan celah setelah rupiah bergerak positif. Kami berpendapat, penguatan rupiah masih akan berlanjut seiring korelasi positif dengan minyak dunia yang bergerak di zona hijau," ucapnya.