Harga Karet Anjlok, Ini Penyebabnya

Ilustrasi/Petani karet Indonesia
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan penyebab anjloknya harga karet alam dunia. Selain pasokannya yang melimpah, harga komoditas ini juga terpengaruh oleh lesunya harga minyak dunia.

"Kalau harga minyak mentah turun, semua komoditas yang ada di perkebunan juga turun," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Nus Nuzulia Ishak, di Jakarta, Rabu 10 Februari 2016.
 
Menurutnya, harga karet dan komoditas perkebunan lainnya, seperti teh, baru meningkat kalau harga minyak dunia mulai bergairah.
 
"Kalau harga bahan bakar (maksudnya harga minyak mentah) meningkat, harga karet, teh, (dan komoditas lainnya) akan meningkat," kata dia.
 
Nus mengatakan, pemerintah telah berupaya untuk mendongkrak harga karet. Salah satunya adalah memangkas ekspor karet selama enam bulan.
 
Sekadar informasi, negara-negara ASEAN yang tergabung dalam International Tripartite Rubber Council (ITRC) sepakat untuk mengurangi ekspor karet selama periode enam bulan, yaitu dari 1 Maret-31 Agustus 2016.
 
Jumlah pengurangan ekspor karet yang disepakati sebesar 615 ribu ton. "Kami kompak untuk mengendalikan supply karet di ASEAN. Tidak semua karet diekspor," kata dia.
 
Nus menambahkan, selain pemangkasan ekspor karet, cara lainnya adalah menyerap karet alam lokal untuk bahan baku infrastruktur, misalnya karet digunakan sebagai campuran bahan bantalan rel kereta api. "Itu arahnya untuk penggunaan dalam negeri," kata dia.
 
Adapun penggunaan sistem resi gudang (SRG) untuk mengatasi melemahnya harga karet, juga bisa menjadi alternatif. "Saya kira, karet ini kan, lifetimenya panjang. Bisa saja (pakai SRG), tetapi kondisi (gudangnya) harus disiapkan," kata Nus. (asp)