Holding Dibentuk agar BUMN Tak Saling 'Sikut'

Kantor Kementerian BUMN.
Sumber :
  • Antara/Wahyu Putro

VIVA.co.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai pembentukan perusahaan induk (holding) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan meningkatkan kinerja perusahaan ke depannya. Ada enam bidang usaha BUMN yang akan lebur, di antaranya pertambangan, energi terbarukan, infrastruktur, perbankan, dan ketahanan energi.

 
"Ya, justru untuk meningkatkan (kinerja) mestinya. Nah, itu (skema holding BUMN) yang paling tahu menteri BUMN," kata Wapres di kantornya, Jakarta, Selasa 1 Maret 2016.
 
Ia menjelaskan, pembentukan holding ini juga dapat membuat operasional BUMN lebih efisien. Tak hanya itu, permodalan yang dimiliki juga lebih kuat, serta pemasaran akan lebih luas hingga pelosok. 
 
"Dan tidak saling bersaing di antara satu BUMN yang sejenisnya gitu," tutur Kalla. 
 
Sebelumnya, pemerintah berencana membentuk enam holding BUMN. Rencana ini disampaikan dalam rapat terbatas. Holding dinilai perlu dibentuk agar perusahaan milik negara lebih sehat dan bebas dari kepentingan partai politik.
 
Atas rencana pembentukan holding BUMN ini, Presiden Joko Widodo meminta agar prosesnya dilakukan dengan hati-hati dan tetap memperhatikan efektivitas dan efisiensi.
 
Jokowi berharap pembentukan holding BUMN ini bisa kuat seperti yang ada di negara-negara besar misalnya seperti Temasek di Singapura.