Obama Menang, IHSG Bisa Menuju 2.000
VIVAnews - Kemenangan Barack Obama dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) diharapkan dapat membuat pasar saham bergerak atraktif, dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali ke level 2.000. Meski demikian, kemenangan Obama sudah diantisipasi pelaku pasar.
"Itu terlihat dari aksi beli investor terhadap saham-saham blue chips selama 1-2 hari ini," kata Ketua Umum Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Haryajid Ramelan kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu, 5 November 2008.
Menurut dia, reaksi pelaku pasar yang cukup atraktif juga terjadi di bursa Asia. Pada perdagangan hari ini, mayoritas indeks bursa regional menguat 1,5 persen hingga 5 persen. Hanya bursa Taiwan dan India yang bergerak di area negatif.
Indeks Nikkei 225 menguat 263,91 poin (2,9 persen), Hang Seng naik 812,53 poin (5,65 persen), dan Straits Times terangkat 81,25 (4,44 persen).
Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat 30,77 poin (2,25 persen) menjadi 1.400,55.
Menurut dia, terapresiasinya pasar modal domestik terlihat dengan kenaikan harga sejumlah saham-saham unggulan. Harga saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menguat Rp 450 (5,59 persen) menjadi Rp 8.500, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp 10 (0,88 persen) ke posisi Rp 1.140, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) melambung Rp 400 (7,4 persen) ke posisi Rp 5.800, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menguat Rp 250 (7,04 persen) ke level Rp 3.800.
"Kemenangan ini diharapkan dapat segera memicu pulihnya kondisi ekonomi, selain untuk menjalin hubungan bilateral lebih baik dengan AS," tegas dia.
Meski demikian, pelaku pasar masih akan mencermati kebijakan perekonomian pemerintahan Barack Obama dalam jangka pendek."Bila tidak ada persoalan yang cukup kritikal hingga pelantikan presiden, tidak tertutup kemungkinan indeks bursa saham akan kembali menuju level 2.000," jelas dia.
Meski demikian, secara teknis, indeks saham domestik dalam posisi rebound.
Sementara itu, Direktur PT Astra International Tbk (ASII) Johnny Darmawan menilai, kebijakan pemerintahan Obama diperkirakan tidak jauh berbeda dengan pendahulunya. Dalam situasi saat ini, pemerintah AS sudah menetapkan sejumlah kebijakan untuk mengatasi krisis finansial global.
"Jadi, tinggal bagaimana cara Barack Obama melaksanakannnya. Tapi, yang jelas, kemenangan ini akan membawa angin segar," jelas dia.