Baru 4,3 Juta Orang Indonesia yang Nikmati Internet Kencang

Indonesia FTTH (Fiber to the Home) Association (IFA) 
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id – Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) dan Indonesia FTTH (Fiber to the Home Association (IFA) mendeklarasikan percepatan pertumbuhan ekonomi digital Tanah Air dengan penerapan teknologi pita lebar tetap (fixed broadband) ke rumah-rumah di perkotaan.  Deklarasi itu didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan PT Huawei Tech Investment.

Dengan mengadopsi fixed broadband mampu menyediakan kapasitas berbagi bandwidth hingga 10 Gbps kepada pelanggan. Namun, di Indonesia penetrasi teknologi tersebut masih di bawah 15 persen, ini berarti ada 85 persen rumah belum tersaluri serat kabel optik internet cepat. 

Saat ini, agenda ekonomi digital adalah prioritas bagi Indonesia dan menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi negara. Tetapi, pengguna pita lebar di Indonesia baru mencapai 4,3 juta orang dan penetrasi pita lebar tetap baru sebesar tujuh persen. “Celah itu bisa diisi dan Mastel, melalui IFA, diharapkan dapat mendorong perkembangan pasar pita lebar tetap menuju pencapaian baru dengan memandu pengembangan bidang ini," ujar Ketua Mastel, Kristiono di Jakarta, Rabu, 27 April 2016.

Untuk membenahi celah tersebut dan mendorong internet cepat, dikatakan Kristiono, Mastel bersama IFA sudah menemukan solusi yang tepat, agar harapan tersebut dapat tercapai. Solusi yang dimaksud, seperti merumuskan right-of-way dan mempromosikan kebijakan yang terkoordinasi dengan instansi kementerian terkait.

"Selama ini kita pengembangan dan penerapan fixed broadband itu terkendala dengan investasi dan infrastruktur. Deklarasi ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia melalui fixed broadband," jelas dia.
 
Guna memuluskan target tersebut, Mastel dan IFA akan selalu berkoordinasi dengan Kementerian Kominfo, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai langkah mempercepat penyebaran serat optik di seluruh Indonesia. Ini merupakan bagian dari rencana infrastruktur pita lebar nasional dan mendorong pengembangan pita lebar serta optik yang berkelanjutan sebagai infrastruktur utama pita lebar dan kota pintar di Indonesia.