Infrastruktur Jadi Tantangan Target Kunjungan 20 Juta Turis

Kawasan Pariwisata Belitung
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andika Wahyu

VIVA.co.id – Kementerian Pariwisata ingin mewujudkan target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo, yang menetapkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Tanah Air hingga 2019, sebanyak 20 juta orang.

Berbagai upaya branding dan promosi pun dilakukan Kementerian Pariwisata untuk menarik turis asing berkunjung ke Indonesia. Sayangnya, pencapaian target tersebut terhambat berbagai faktor.

"Sebenarnya target 20 juta wisatawan mancanegara itu ada dalam Nawa Cita 1. Pencapaian itu membutuhkan koordinasi berbagai kementerian/lembaga, tak hanya Kementerian Pariwisata. Infrastruktur juga menjadi kendala bagi destinasi wisata Indonesia," kata Kepala Bidang Pameran Khusus dan Meetings Incentives Conferences and Exhibitions Kementerian Pariwisata, Titik Wahyuni, kepada VIVA.co.id, di sela acara Air Asia Travel, Sabtu 7 Mei 2016.

Koordinasi tersebut, misalnya, aksesibilitas menjadi tanggung jawab Kementerian Perhubungan dan visa yang menjadi tanggung jawab Kementerian Hukum dan HAM.

Adapun, saat ini, Presiden Joko Widodo telah menetapkan 10 destinasi utama Indonesia. Destinasi-destinasi yang dimaksud, yakni Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo–Tengger–Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai komodo.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, pemerintah telah menetapkan pariwisata sebagai leading sector, karena kontribusinya terhadap perekonomian (PDB) nasional, penciptaan lapangan kerja, dan perolehan devisa setiap tahun trennya terus meningkat.

“Presiden telah menetapkan target pariwisata akhir tahun 2019, harus memberikan kontribusi sebesar 15  persen pada PDB nasional, menghasilkan devisa Rp240 triliun, serta menciptakan lapangan kerja sebanyak 13 juta orang. Presiden telah memberi arahan tahun ini sebagai tahun percepatan dan untuk sektor pariwisata, agar pembangunan 10 destinasi prioritas sebagai ’10 Bali Baru’ dipastikan harus mengalami kemajuan, atau percepatan,” tuturnya.

Arif mengungkapkan, sebagai salah satu sektor prioritas dalam rencana pembangunan lima tahun ke depan, kebutuhan investasi di bidang pariwisata sangat besar, karena akan membutuhkan  tambahan 120 ribu kamar hotel, 15 ribu restoran, 100 taman rekreasi, 100 operator diving, 100 marina, 100 KEK, dan infrastruktur pariwisata lainnya. (asp)