Tidak Sarapan, Bikin Kurus?

Sumber :

Tanya:
Agar berat badan turun, saya (30) berencana mengikuti program diet yang sukses dilakukan seorang teman. Metodenya, setiap pagi melewati sarapan, tapi bisa makan sepuasnya saat makan siang.

Sayangnya, baru seminggu menjalani, saya mengalami nyeri di perut di bagian kiri. Apakah saya terkena gejala maag? Apakah benar tidak sarapan bisa menurunkan berat badan? Tapi, kok, berat saya belum turun juga?

dxx@yahoo.co.uk

Jawab:

Sepertinya, Anda dan teman Anda salah kaprah. Menghindari sarapan belum tentu bisa mengurangi berat badan. Sebab, naik-turunnya berat badan itu diperhitungkan dari asupan kalori yang masuk dalam sehari. Meskipun tidak sarapan, tetapi bila dalam sehari kalori yang masuk melebihi kebutuhan tubuh, maka kalori yang tidak digunakan akan disimpan.

Bisa jadi, bukannya menjadi langsing, bobot tubuh Anda malah makin membengkak. Pasalnya, perut kosong di pagi hari bisa menyebabkan Anda makan berlebihan di siang hari, karena rasa lapar yang ditahan-tahan.

Belum lagi, bermacam-macam camilan yang dimakan sebagai pengganjal perut tanpa mengenal waktu. Bahayanya lagi, seringnya tidak sarapan juga dapat menimbulkan gangguan pada saluran pencernaan, khususnya penyakit maag. Karenanya, mungkin saja nyeri perut yang Anda alami merupakan gejala maag. 

Jadi, sebaiknya jangan absen sarapan, karena sama pentingnya dengan makan siang. Hanya saja jumlah atau kebutuhan makan pagi tidak sebanyak makan siang. Secara persentase, jumlah santapan pagi sekitar seperempat makanan yang seharusnya dikonsumsi sehari, yakni sarapan setidaknya 400 kalori dari 1500-1700 kalori yang dibutuhkan tubuh per hari.

Nah, agar mendapatkan energi cukup dari sarapan, sebaiknya komposisi makanannya pun mencakup semua nutrisi dari karbohidrat, lemak, protein, buah, dan sayuran.