Ini Tips Bank Indonesia untuk Hindari Uang Palsu

Sindikat Pembuat Uang Palsu
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Kepala Divisi Penanggulangan Uang Palsu Bank Indonesia (BI), Hasiholan Siahaan mengatakan, pada 2014, pihaknya menemukan 120.417 lembar uang palsu.

Atau berdasarkan rasio, dalam satu juta lembar yang diedarkan, terdapat sembilan lembar uang palsu. Angka itu meningkat pada 2015, menjadi 319.641 lembar, atau ditemukan 21 lembar uang palsu di satu juta lembar uang yang beredar.

Sementara itu, data hingga Maret 2016, ditemukan 55.441 lembar uang palsu, atau empat lembar dalam satu juta lembar yang beredar. "Kejahatan uang palsu sudah dalam tahap mengkhawatirkan," ujar Hasiholan di Mabes Polri, Jakarta, Senin 23 Mei 2016.

Menurut dia, peredaran terbesar didomonasi di pulau Jawa. Hal itu, seiring dengan besarnya transaksi di wilayah itu. "Di tahun 2015, tertinggi ada di Jawa Timur, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan Bali," tuturnya.

Agar tidak tertipu uang palsu, kata Hasilohan, masyarakat diimbau untuk menerapkan prinsip 3D, atau Dilihat, Diraba, dan Diterawang, jika menerima uang terutama pecahan Rp100 ribu.

Selain itu, masyarakat yang hendak bertransaksi dalam jumlah besar juga diimbau untuk menggunakan non tunai. "Karena jumlah besar, pendeteksian uang palsu susah dilakukan. Lebih baik melalui transfer, atau cek," kata dia. (asp)