Amec Foster jadi Kontraktor Kilang Minyak Cilacap

sumur produksi pertamina geothermal area ulubelu
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco telah menetapkan kontrak Engineering and Project Management Services untuk pelaksanaan studi Basic Engineering Design (BED) kepada Amec Foster Wheeler Energy Limite.

Hal ini merupakan program kerja sama kedua perusahaan dalam RDMP Cilacap. Amec Foster Wheeler Energy ditunjuk menjadi kontraktor dalam BED RDMP Cilacap.

Disebutkan kontrak telah ditandatangani oleh Vice President of International Operations Saudi Aramco, Said Al-Hadrami dan Direktur Pengolahan Pertamina, Rachmad Hardadi di kantor Pusat Pertamina Jakarta, Senin 23 Mei 2016

Rachmad menjelaskan, penandatanganan ini merupakan kelanjutan dari Heads of Agreement (HoA) yang sebelumnya telah ditandatangani oleh kedua pihak pada November 2015. Menurut dia, proyek pengembangan kilang Cilacap yang akan dilakukan melalui kerja sama antara Pertamina dan Saudi Aramco, dianggap merupakan sebuah kemajuan yang cukup signifikan. 

"Untuk melakukan sebuah proyek sebesar ini, keberadaan partner strategis dengan kemampuan teknik dan finansial yang mumpuni tentu sangat diperlukan. Menurut kami, Saudi Aramco merupakan partner yang ideal,” jelas Rachmad Hadadi dalam keterangan persnya.

Sementara itu, Vice President of International Operations Saudi Aramco Said Al-Hadrami mengatakan, penandatanganan kontrak kerja sama pengembangan kilang Cilacap ini merupakan pencapaian yang luar biasa dalam kerja sama Saudi Aramco dengan Pertamina. 

"Saudi Aramco melihat potensi jangka panjang dari investasi dan kerja sama ini, kami melihat proyek ini akan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak dan negara dalam beberapa dekade ke depan. Kami yakin, proyek ini dapat meningkatkan kemakmuran Indonesia melalui ketahanan energi yang lebih baik dan memperkuat rantai nilai energi global perusahaan kami,” kata dia. 

Ia menjelaskan, dalam sembilan bulan ke depan, Amec Foster Wheeler akan mengembangkan ruang lingkup terkait usulan proyek pengembangan kilang yang sudah ada di Jawa Tengah dan akan menyelesaikan konfigurasi dan paket lisensi. 

Untuk diketahui, pengembangan kilang Cilacap adalah bagian dari program Refinery Development Master Plan (RDMP) yang dimiliki Pertamina yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia. Diperkirakan untuk proyek pengembangan kilang Cilacap akan membutuhkan dana sebesar US$4 miliar hingga US$5 miliar.

Sebagai catatan, ketika proyek pengembangan mencapai tahap penyelesaian, kapasitas dari kilang Cilacap akan meningkat menjadi 370 ribu barel per hari. Selain itu, produksi bensin dan diesel akan lebih maksimal dengan kualitas lebih tinggi, dan akan dipasok untuk kebutuhan domestik.

"Proyek kolaborasi ini merupakan langkah awal menuju kerja sama lain yang serupa antara Pertamina dan Saudi Aramco, yaitu pengembangan kilang Dumai di Sumatera dan kilang Balongan di Jawa Barat," tutur Rachmad Hardadi. (asp)